Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mitos kerbau, dianggap keramat di 4 daerah ini

Mitos kerbau, dianggap keramat di 4 daerah ini kerbau. shutterstock

Merdeka.com - Kerbau memang lekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai di Pulau Jawa, Sumatera hingga Kalimantan, terbukti ada jejak-jejak keterikatan masyarakat dengan kerbau. Bukan semata sebagai hewan peliharaan, tapi juga sebagai penanda status sosial.

Di Toraja, selain sebagai hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup sosial, ritual maupun kepercayaan tradisional, kerbau juga menjadi alat takaran status sosial, serta transaksi.

Kondisi semacam ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja, misalnya ketika hendak mengadakan pesta atau dalam praktik keagamaan. Selain di Toraja, di beberapa daerah lain kerabu juga lekat dengan mitos.

Berikut ini cerita masyarakat di beberapa daerah yang menganggap kerbau memiliki keramat yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber:

Minangkabau

Di Minangkabau, Sumatera Barat, kerbau mendapat tempat tersendiri di hati masyarakat. Bahkan nama Minangkabau, diambil dari kata minang yang berarti kemenangan dan kabau yang berarti kerbau 'kemenangan kerbau'.Penamaan ini berhubungan erat dengan sejarah terbentuknya Minangkabau. Konon, sejarah nama Minangkabau berawal dari kisah peperangan rakyat Sumatera Barat melawan kerajaan besar dari Jawa. Berkat bantuan kerbau-lah masyarakat di Sumbar menang perang. Akhirnya sampai sekarang mereka menamakan diri sebagai suku Minangkabau.Saking lekatnya sejarah itu dengan masyarakat setempat, suku Minangkabau sampai membawa simbol-simbol kerbau pada adat budaya setempat. Misalnya atap rumah tradisional mereka (Rumah Bogonjong). Rumah adat yang kerap disebut juga Rumah Gadang itu berbentuk seperti tanduk kerbau. Begitu pula pada pakaian wanitanya (Baju Tanduak Kabau), di mana ada hiasan mirip tanduk kerbau. Selain itu, badan kerbau yang besar dan kekar dianggap mampu membantu berbagai macam pekerjaan manusia, misalnya berladang dan menggiling tebu.

Kerbau bagi masyarakat Toraja

Bagi etnis Toraja di Pulau Sulawesi, Indonesia, kerbau juga dianggap binatang paling penting dalam kehidupan sosial mereka. Kerbau atau dalam bahasa setempat tedong atau karembau, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja (Nooy-Palm, 2003). Selain sebagai hewan untuk memenuhi kebutuhan hidup sosial, ritual maupun kepercayaan tradisional, kerbau juga menjadi alat takaran status sosial, serta transaksi. Dari sisi sosial, kerbau merupakan harta yang bernilai tinggi bagi pemiliknya. Kondisi semacam ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Toraja, misalnya ketika hendak mengadakan pesta atau dalam praktik keagamaan. Kerbau juga sering dipakai sebagai alat transaksi dalam usaha pertanian atau ritual budaya masyarakat setempat. Misalnya dalam pesta rambu tuka’ maupun rambu solo’. Laga adu kerbau pada pesta-pesta kematian menjadi ritual pembuka, dan menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat. Sedemikian pentingnya, di Toraja kerbau mendapat perlakuan istimewa, bahkan sampai mendapat sebutan dan gelar beragam.

Kerbau Dungkul di Banten

Mitos kerbau bukan cuma milik masyarakat Minangkabau atau Toraja. Di daerah Banten pun, masih ada kerbau dianggap keramat, yakni kebo dungkul. Konon, kerbau bule yang sepasang tanduknya menggantung itu dianggap memiliki tuah. Apalagi kebo dungkul kalung, yang tanduknya sampai melingkar dan kedua ujungnya bertemu simetris di bagian bawah leher, selain kerbaunya sendiri dianggap keramat, air seninya pun bisa dijadikan semacam obat bagi penyakit tertentu.Di Banten, kerbau juga bisa dijadikan sebagai lambang status sosial masyarakat, misalnya dijadikan sebagai mas kawin.

Kerbau Kiai Slamet di Keraton Solo

Anda tentu tidak asing dengan kisah Kerbau Kiai Slamet milik Keraton Surakarta ini. Setiap malam 1 Suro atau setiap malam tahun baru hijriyah (penanggalan Islam) pada 1 Muharram, kerbau ini diarak keliling benteng keraton (kirab pusaka).Kebo bule Kiai Slamet merupakan hewan kesayangan Paku Buwana (sawargi) yang dianggap keramat. Saat kirab, biasanya di belakang Kiai Slamet adalah barisan abdi dalem keraton yang membawa benda pusaka keraton. Kemudian di belakangnya lagi diikuti masyarakat setempat.Menurut mitos masyarakat setempat, kerbau albino (bule) Kiai Slamet itu bukan sembarang kerbau, karena hewan ini termasuk pusaka penting milik keraton. Dalam buku Babad Solo karya Raden Mas (RM) Said, leluhur kebo bule adalah hewan klangenan atau kesayangan? Paku Buwono II, sejak istananya masih di Kartasura, sekitar 10 kilometer arah barat keraton yang sekarang.Kerbau itu merupakan hadiah dari Bupati Ponorogo kepada Paku Buwono II, yang diperuntukkan sebagai cucuk lampah (pengawal) dari sebuah pusaka keraton yang bernama Kiai Slamet. Konon, saat Paku Buwono II mencari lokasi untuk keraton yang baru, tahun 1725, leluhur kebo-kebo bule tersebut dilepas, dan perjalanannya diikuti para abdi dalem keraton, hingga akhirnya berhenti di tempat yang kini menjadi Keraton Kasunanan Surakarta –sekitar 500 meter arah selatan Kantor Balai Kota Solo.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mitos Mata Kedutan Sebelah Kiri, Begini Penjelasan menurut Medis
Mitos Mata Kedutan Sebelah Kiri, Begini Penjelasan menurut Medis

Mitos mata kedutan sebelah kiri memang banyak tersebar di masyarakat. Mereka menganggap kedutan mata di sebelah kiri sebagai sebuah tanda akan sesuatu.

Baca Selengkapnya
Mitos Kedutan Mata Kiri Atas, Ketahui Penjelasan Lengkapnya
Mitos Kedutan Mata Kiri Atas, Ketahui Penjelasan Lengkapnya

Mata kiri atas yang berkedut mengandung mitos di kalangan masyarakat sekaligus penjelasan medisnya tersendiri.

Baca Selengkapnya
Mitos Kedutan Mata Kanan Bawah dan Penjelasan Medisnya
Mitos Kedutan Mata Kanan Bawah dan Penjelasan Medisnya

Sebagian masyarakat masih mempercayai jika mata kita berkedut, baik yang sebelah kanan maupun kiri, memiliki arti tersendiri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mitos adalah Cerita yang Berkembang di Masyarakat, Ini Fungsi dan Ciri-cirinya
Mitos adalah Cerita yang Berkembang di Masyarakat, Ini Fungsi dan Ciri-cirinya

Mitos adalah cerita atau keyakinan yang berkembang di masyarakat. Di Indonesia pun, ada banyak mitos di setiap daerahnya, yang kebanyakan berisi hal-hal ghaib.

Baca Selengkapnya
Mitos Kejatuhan Kotoran Cicak, Ini Berbagai Tafsirannya di Masyarakat
Mitos Kejatuhan Kotoran Cicak, Ini Berbagai Tafsirannya di Masyarakat

Ada mitos yang meyakini bahwa kejatuhan kotoran cicak membawa pertanda buruk atau sial.

Baca Selengkapnya
Mitos Nyi Roro Kidul yang Populer di Masyarakat, Menarik Disimak
Mitos Nyi Roro Kidul yang Populer di Masyarakat, Menarik Disimak

Kisah Nyi Roro Kidul selalu menarik minat banyak orang. Ini mitos Nyi Roro Kidul yang populer di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mitos Mata Kedutan Sebelah Kanan, Pertanda Keberuntungan
Mitos Mata Kedutan Sebelah Kanan, Pertanda Keberuntungan

Mata kedutan dikaitkan dengan berbagai mitos atau nasib tertentu.

Baca Selengkapnya
Mitos Gunung Merapi yang Bikin Merinding, dari Pasar Gaib hingga Gerbang Keraton
Mitos Gunung Merapi yang Bikin Merinding, dari Pasar Gaib hingga Gerbang Keraton

Mitos-mitos ini telah diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar gunung berapi paling aktif di Indonesia ini.

Baca Selengkapnya
Mitos Rebo Wekasan di Kalangan Masyarakat, Banyak Dipercaya
Mitos Rebo Wekasan di Kalangan Masyarakat, Banyak Dipercaya

Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar, di mana banyak mitos yang berkembang tentangnya.

Baca Selengkapnya