Minimalisir kejahatan jalanan, pengamen di Solo diamankan

Merdeka.com - Guna meminimalisir tindak kejahatan yang terjadi di jalanan, petugas Satuan Shabara Polresta Solo menyisir keberadaan para pengamen. Polisi mendatangi sejumlah tempat yang biasa digunakan pengamen mengais rejeki.

Di simpang empat Gilingan, atau sebelah timur Terminal Tirtonadi yang sering digunakan sejumlah bus antar kota dalam provinsi, polisi berhasil mengamankan 7 orang seniman jalanan tersebut.

Dari hasil pendataan, ke tujuh pengamen tersebut rata-rata merupakan remaja putus sekolah. Saat melakukan patroli, petugas menggunakan kendaraan sepeda motor trail dan mobil patroli. Ketujuh pengamen yang tertangkap selanjutnya dibawa ke Mapolres Solo, untuk didata dan mendapatkan pembinaan.

"Kami menjaring 7 pengamen saat razia di Terminal Tirtonadi atau jalan Ahmad Yani. Ada 6 gitar yang kami amankan," ujar Kasubag Humas Polresta Solo AKP Sisraniwati, Rabu (18/3).

Menurut Sis, razia tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi kepolisian untuk mengurangi tindak kejahatan di jalanan. Ketujuh pengamen selanjutnya didata dan dilakukan pembinaan agar tidak mengganggu ketertiban umum.

Tujuh pengamen yang berhasil diamankan adalah Ari Wibowo (29) warga Kebakkramat, Karanganyar, Susilo(15) warga Jebres, Fajar Dwi Yulianto (27) asal Gondang Wetan, Sragen, Hendri (29) warga Jebres, Oki Candra (35) asal Banjarsari, Wahyu (30) warga Banjarsari dan M.Andre Gunawan (21) asal Purwodadi.

Kepada wartawan sejumlah pengamen mengaku selama ini belum pernah berurusan dengan pidana. Beberapa di antaranya juga mengaku putus sekolah pada kelas 2, lantaran tak punya biaya.