Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menyibak sepak terjang warga Afrika di Tanah Abang

Menyibak sepak terjang warga Afrika di Tanah Abang Afrika Tanah Abang. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Salah satu jaringan narkoba yang paling banyak ditemui di Indonesia adalah dari Benua Afrika. Bulan Agustus lalu, tiga pria asal Kenya, Nigeria dan Uganda mencoba menyelundupkan narkoba ke Indonesia.

Mereka menelan 2.585 gram sabu-sabu yang dikemas dalam 173 kapsul. Aksi ini berhasil digagalkan Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta.

Bulan Juni lalu, seorang warga Okeke Austin Chukmuwa tewas gara-gara merobek perutnya sendiri. Okeke tak kuat menahan sakit setelah 36 kapsul sabu yang ditelannya pecah.

Dua kasus ini hanya contoh dari puluhan kasus yang melibatkan orang-orang Afrika. Masih banyak yang lain. Hal tersebut membuat citra orang Afrika di Indonesia identik dengan pengedar Narkoba.

Mereka banyak ditemui di kawasan perdagangan Tanah Abang. Apakah benar semuanya identik dengan jaringan mafia narkoba?

Merdeka.com pun coba menelusuri keberadaan mereka di Petamburan. Mereka ini, para pedagang yang diperkirakan sudah lama menetap di Indonesia dan memiliki beberapa toko pakaian yang mereka kontrakan dari warga Petamburan.

Ketika melintas di jalan arah Tanah Abang-Petamburan memang kerap kali kita menemukan ciri-ciri yang melekat dengan mereka, hitam dan tinggi. Layaknya pendatang, rasa kebersamaan itu pun muncul dan mengakrabkan mereka satu sama lain.

"Saya Meli. Asal saya dari Senegal. Saya sudah satu tahun lebih di Indonesia," ujar seorang pemuda dengan bahasa Indonesia yang cukup lancar di depan sebuah toko di Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (23/9).

Meli, dengan senyum yang tak lepas dari mulutnya mengaku sebagai pedagang. Dia membeli barang di Pasar Tanah Abang lalu dikirimnya ke Senegal untuk dijual kembali dengan harga yang tentunya lebih besar. Pakaian yang kerap diborongnya adalah baju bola. Dia mengaku, baju dan celana bola cukup laku di negaranya.

Pria berumur 27 tahun ini mengatakan, dia dan WNA lainnya hampir tidak mengetahui secara pasti tentang hal pribadi, kecuali jika bertemu saat di jalan.

"Saya tidak mengenal dengan baik mereka. Saya urus bisnis di sini," aku Meli.

Lain Meli lain pula Tafa, seorang WNA asal Republik Gambia, Afrika Barat. Meski baru tiga minggu berada di Indonesia, tanda-tanda kerasan untuk tinggal di Indonesia sudah mulai nampak. Meski agak kesulitan dengan bahasa Indonesia yang dinilainya cukup sulit, namun Tafa mengaku sedikit pun tak mengalami hambatan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan budaya Indonesia.

"Saya muslim dan Indonesia juga mayoritas muslim jadi tak ada masalah," ujar Tafa.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui
Penyebab Perubahan Lingkungan dan Contohnya, Penting Diketahui

Banyaknya aktivitas manusia yang menyimpang, dapat berdampak buruk bagi kelestarian alam.

Baca Selengkapnya
85 Jejak Kaki Makhluk Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Pantai, Ternyata Milik Spesies Manusia Ini
85 Jejak Kaki Makhluk Berusia 90.000 Tahun Ditemukan di Pantai, Ternyata Milik Spesies Manusia Ini

Ini merupakan jejak kaki manusia tertua dan paling awet yang pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Hal yang Belum Diketahui Banyak Orang tentang Stasiun Luar Angkasa, Ada Aktivitas yang Menjijikan
5 Hal yang Belum Diketahui Banyak Orang tentang Stasiun Luar Angkasa, Ada Aktivitas yang Menjijikan

Berikut ini adalah hal-hal yang belum pernah diketahui orang tentang ISS.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap
Arkeolog Temukan Anak Panah Berusia 3.600 Tahun di Gunung, Sosok Pemiliknya Terungkap

Mata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu

Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.

Baca Selengkapnya
Penyelam Jelajahi Lubang Terdalam di Dasar Laut, Isinya Menyeramkan tapi Bikin Penasaran
Penyelam Jelajahi Lubang Terdalam di Dasar Laut, Isinya Menyeramkan tapi Bikin Penasaran

Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan

Baca Selengkapnya
Langsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo
Langsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo

Ada spesies kantong semar yang membuat dua orang asal Jerman rela ke Gunung Sibuatan hanya untuk melakukan penelitian terhadap tumbuhan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pecahan Tengkorak Berusia 210.000 Tahun Ditemukan di Yunani, Arkeolog Ungkap Sosoknya
Pecahan Tengkorak Berusia 210.000 Tahun Ditemukan di Yunani, Arkeolog Ungkap Sosoknya

Tengkorak ini ditemukan terjepit di dinding teratas Gua Apidima di Yunani.

Baca Selengkapnya