Menteri PPPA Bintang Sebut 41 Perempuan dan 6 Anak Meninggal Dunia Karena Corona
Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, telah mengumpulkan data pasien perempuan dan anak selama Virus Corona atau Covid-19. Data itu diambil dari 29 daerah di Indonesia.
"Kemen PPA bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) daerah kumpulkan data terpilah menurut jenis kelamin dan usia. Tentu data per hari ini terus dinamis gerakan berjarak ini yang kami lakukan di Kemen PPA," katanya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/4).
Data yang dia miliki, sampai hari ini, ada 14.755 pasien perempuan dengan status Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 14.755, 4.254 Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien positif sedang menjalani perawatan 94 orang.
"Kemudian, perempuan yang dinyatakan sembuh sebanyak 27 orang dan wanita yang meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 41 orang. Sedangkan untuk data anak, ODP sebanyak 6.744, PDP 991, positif dirawat 26 orang, positif sembuh 9, meninggal dunia 6 orang," jelasnya.
"Harapan kami pimpinan wilayah mudah-mudahan melibatkan Kemen PPA ikut dalam gugus tugas sehingga kami bisa dapatkan data terpilah baik usia maupun jenis kelamin," jelas Bintang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
WPR menempatkan orang Indonesia pada peringkat pertama dengan rata-rata tinggi badan orang dewasa terpendek di dunia.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ASN yang ditugaskan ke IKN akan mulai pindah secara bertahap
Baca SelengkapnyaIkrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaKata Gueters, orang-orang semakin tertindas akibat meningkatnya kemiskinan dan kelaparan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaBanyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca Selengkapnya