Mengintip pesona Kota Palu, dari bukit hingga pantai
Merdeka.com - Palu adalah Ibu Kota provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang kotanya berada di dekat pantai dan dikelilingi pegunungan hijau. Dengan posisi seperti ini penduduk Palu bisa dengan mudah menikmati pemandangan gunung yang hijau atau memilih menikmati ombak menggulung dengan angin sepoi-sepoi di pantai.
Jika memilih ingin menikmati sejuknya angin pegunungan, para wisatawan bisa naik ke atas bukit Tondo di Jalan Soekarno Hatta, Palu. Di situ, tepatnya di belakang kantor Polda Sulteng baru, berdiri monumen Gong Perdamaian Nusantara.
"Gong ini diprakarsai oleh mantan Kapolda Sulteng Pak Dewa Pasarna," kata Humas dari Polda Sulteng Kompol Rostin saat mendampingi merdeka.com, Palu, Sulteng, Kamis (18/4).
Mobil diharapkan hati-hati melewati tempat ini sebab selain jalannya rusak ada beberapa turunan dan tanjakan tajam. Sepanjang perjalanan menuju ke atas, hamparan perbukitan hijau, gerombolan kambing yang tengah menyeberang masih tampak alami terasa.
Hanya sekitar kurang dari setengah jam, monumen tugu perdamaian sudah berdiri menjulang, menyambut kedatangan pada pengunjung. Dari atas monumen ini pemandangan semakin memikat dengan pemandangan kota Palu dari atas bukit.
Tak mau ketinggalan para muda mudi asyik berfoto di atas monumen yang punya sebutan 'Nosarara Nosabatutu' alias bersama kita satu. Gong Nusantara berada tepat di sebelah monumen ini, berdiameter 2 meter dan berat 180 kilogram gong ini memiliki banyak simbol. Di antaranya simbol agama, bendera, serta lambang daerah atau kota.
Untuk diketahui monumen dan gong ini baru resmi bergaung pada Maret 2013 lalu. Dalam peresmiaannya hadir hadir pejabat tinggi negara, kepolisian dan pemerintah daerah.
Pantai Talise
Selain bukit yang terdapat Gong Perdamaian Nusantara, wisata yang tak kalah ciamik adalah pantai Talise, Palu. Waktu terbaik untuk mengunjungi pantai ini adalah menjelang malam hari.
Mulai petang hingga menjelang malam hari, para pedagang mulai menyesaki bibir pantai. Kemudian deretan bangku digelar dan pantai ini pun disulap bak cafe di pinggir pantai.
Tidak seperti Pantai Jimbaran Bali yang sajiannya terbilang mewah, tidak ada restoran besar di pantai ini. Hanya pedagang gerobak yang memadati pinggir pantai dan tentunya dengan harga makanan super murah.
Menjelang petang, pinggir pantai ini semakin ramai. Tentu saja, siapa yang mau melewatkan indahnya matahari terbenam sambil menyeruput saraba (kopi susu jahe) ditemani jagung bakar atau kentang goreng berbalut terigu.
Nikmat bak di surga dunia semakin lengkap dengan musisi jalanan yang mendendangkan lagu syahdu dalam ramainya suara deburan ombak. Sayang kenyamanan ini sempat terganggu dengan insiden mati lampu. Dalam kondisi ini semua muda mudi masih terlihat santai.
"Kayaknya lagi ada pemadaman bergilir," terang salah satu pengunjung.
Beruntung saat hari semakin malam, bintang-bintang di angkasa menjadi ganti deretan lampu di pantai. Suasana semakin indah saat bintang menerangi dengan sinar yang temaram.
Pesona indahnya pegunungan dan pantai sekaligus bisa nikmati di Kota Palu. Jadi tunggu apa lagi, dua tempat ini tentu harus menjadi tujuan utama yang patut Anda masukan saat berada di Kota Palu.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaDiduga nyasar saat dalam perjalanan, dua bule ini tampak disambut hangat dalam sebuah hajatan warga di Kulon Progo.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski namanya terkesan horor dan menyeramkan, tapi nyatanya teluk ini justru menyuguhkan pemandangan alam yang indah.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaIa juga disebut berpeluang maju di Pilkada Depok dan Daerah Khusus Jakarta (DKJ)
Baca SelengkapnyaPria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca SelengkapnyaPantun adalah salah satu bentuk puisi tradisional yang sangat populer di masyarakat Palembang dan juga di seluruh wilayah Nusantara.
Baca SelengkapnyaSaksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca Selengkapnya