Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenang sang ahli hadis KH Ali Mustafa Yaqub

Mengenang sang ahli hadis KH Ali Mustafa Yaqub Ali Mustofa Yaqub. ©istimewa

Merdeka.com - Umat Islam kehilangan kehilangan salah satu sosok ulama yang tegas sekaligus ahli ilmu hadis yakni KH. Ali Mustafa Yaqub yang meninggal dunia di Rumah Sakit Hermina pada pukul 06.00 WIB, pada Kamis (28/4) pagi.

Sebelum meninggal, dirinya sempat salat subuh dan mengeluh tidak enak badan. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Hermina, Ciputat. Di rumah sakit tersebut Ia mengembuskan napas terakhir.

KH Ali Mustafa berjasa dalam ilmu hadis di Indonesia. Ia juga dikenal sebagai ulama besar yang kritis menjaga nilai-nilai Keislaman.

Selain mengasuh Pondok Darus Sunnah dan menjadi dosen di beberapa Perguruan Tinggi, Ali Mustafa juga produktif menulis sejumlah buku tentang ilmu hadist antara lain, Imam Al Bukhari dan Metodologi Kritik dalam Ilmu Hadits (1991), Kritik Hadits (1995), Sejarah dan Metode Dakwah Nabi (1997), Peran Ilmu Hadits dalam Pembinaan Hukum Islam (1999), serta Kerukunan Umat dalam Perspektif Al Quran dan Hadits (2000).

Berikut sosok semasa hidup KH Ali Mustafa Yaqub sang ahli hadis, yang juga dikenal tegas dalam menjaga nilai-nilai Islam ini seperti dihimpun merdeka.com, Jumat (29/4).

KH Mustafa Yaqub dikenal ahli hadis yang tegas dan gamblang

Mantan imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, KH Ali Mustafa Yaqub dikenal sebagai ahli hadis yang tegas dan gamblang serta istiqomah menjaga nilai-nilai ahlussunah wal jamaah. 

Menurut Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Muhammad Muzamil Basyuni sosok almarhum dikenal 'lepas' dan gamblang. Artinya dalam mengemukakan pendapat tak pernah ada sesuatu yang ditutupi. Namun almarhum pun punya kemampuan untuk mendengarkan pendapat orang lain.

"Saya pun kadang berkonsultasi dengannya, mengenai hadits, kedudukan hadits dan ilmu lainnya," kenang Muzamil.

Dia menilai, almarhum Mustafa Yaqub memiliki kompetensi (pakar) di bidang ilmu hadits. Namun dia pun di berbagai kalangan dikenal sebagai orang tegas dan lugas dalam menyampaikan nilai-nilai islam. 

"Padahal, di mata saya normal-normal saja. Orangnya pun baik," tutupnya.

KH Ali Mustafa Yaqub sebut tidak ada Islam Arab dan Islam Nusantara!

Polemik istilah Islam Nusantara muncul saat Presiden Joko Widodo memberi penyataan soal kontroversi tilawah langgam Jawa. Di media sosial pun ramai dengan istilah Islam Nusantara. Dikabarkan muncul nama Islam Nusantara untuk menghapus istilah Islam Arab.

KH Ali Mustafa Yaqub menjelaskan pandangannya sebagai salah satu ulama di Indonesia. Dia mengatakan jika sejatinya, istilah Islam Arab dan Islam Nusantara itu tidak ada.

"Tidak ada Islam Arab, tidak ada Islam Nusantara," kata Mantan Iman Besar Masjid Istiqlal ini.

Namun dia menegaskan jika agama dan budaya tidak bisa dipisahkan. "Budaya Indonesia tidak perlu kita lawan sepanjang itu tidak bertentangan dengan Islam," tegasnya.

KH Ali Mustafa Yaqub: Naik haji berkali-kali itu pengabdi setan!

KH Ali Mustafa Yaqub dikenal sebagai ulama besar yang kritis menjaga nilai-nilai Keislaman. Salah satu kekritisannya adalah mengkritik orang yang naik haji dan umroh berkali-kali. 

KH Ali Mustafa heran mereka mencontoh siapa?. Dia juga mengkritik para ustaz yang menjual program umroh dan naik haji berkali-kali. Menurutnya itu hanya konsumerisme, bukan lagi ibadah. Rasulullah tak pernah mencontohkan hal itu.

"Saat saya berkunjung ke masjid Sunda Kelapa pada Ramadan, ada orang mendekati saya dan bilang, "Pak Ustad, saya baru pulang dari Makkah." Saya langsung balas, "Saya tidak tanya." Dikira ke Makkah saat Ramadan itu bagus. Kalau itu bagus, Rasulullah akan mencontohkan itu. Bila perlu setiap hari akan umrah, bila itu bagus. Yang dicontohkan Rasul justru berinfak sebanyak-banyaknya. Hingga kemudian infak itu dibelokkan ke perilaku konsumtif. Akhirnya yang menonjol konsumtifnya, bukan infaknya," tutur Ali Mustafa.

Dalam kesempatan wawancara dengan merdeka.com, almarhum menuturkan naik haji berkali-kali adalah pengabdi setan. Berikut penuturannya:

Saya kadang banyak mengecam. Saya menulis buku Haji Pengabdi Setan, maksudnya untuk orang berhaji ulang. Itu niatnya ikut siapa, sementara kondisi negara masih terpuruk. Indonesia kalau mengikuti indikator PBB, masih ada 117 juta orang miskin. Nabi berkata, "Tidak beriman orang pada malam perutnya kenyang, sedangkan tetangganya kelaparan." Berapa juta orang Indonesia masih kelaparan. 

Saya tanyakan kepada ustad-ustad yang merekomendasikan haji ulang atau umrah itu. Tidak bisa menjawab, malah dia larut dalam arus konsumerisme itu. Melihat hal ini, perlu ada revolusi moral. Saya kadang merasa sendirian dalam memberitahukan hal ini. Saya sering mengatakan berhaji ulang itu rugi. Saya katakan itu dilawan banyak kalangan dan bilang, "Berhaji kok rugi." 

Coba bandingkan biayanya itu untuk infak sebanyak-banyaknya. Padahal nanti itu jelas ganjarannya, surga bersama nabi. Kita menyantuni anak yatim, jaminannya surga bersama nabi dalam satu kompleks. Coba berhaji, itu kalau mabrur. Itu pun surganya kelas dek, kelas ekonomi.

Ini lebih kepada yang berhaji ulang. Menurut saya, itu bermasalah, sementara kewajibannya masih banyak. Kewajiban itu tidak hanya ibadah, kewajiban sosial juga banyak sekali. Tapi pura-pura buta saja. 

Siapa yang diikuti untuk berhaji ulang. Mana ada ayat Alquran dan hadis menyuruh berhaji ulang, sementara kewajiban sosial lain masih banyak. Mau mengikuti Rasulullah, sebutkan hadis yang menyatakan itu, tidak ada, maka kamu hanya mengikuti bisikan dan keinginan nafsu. Meski begitu masih banyak alasannya, ada yang bilang masih belum puas. Saya katakan, sejuta kali kamu berhaji, tetap kamu belum puas. Setan masuknya dari situ kok. Ada yang bilang masih belum sempurna, terus dan terus naik haji. Makanya itulah yang disebut sebagai haji pengabdi setan. 

Mulanya mendengar itu, banyak yang menentang, tapi setelah membaca dan memahami yang saya maksud, banyak juga yang mendukung. Opini itu pertama kali saya tulis di Majalah Gatra. Ada Kiai dari Jawa Timur dikasih orang untuk membaca itu dan berkomentar, "Ini apa-apaan, haji penyembah setan." Sama orang yang memberi opini itu disuruh baca buku saya tentang hal itu, dia bilang, "Pak Kiai, komentarnya nanti saja setelah baca buku ini." Setalah baca buku itu, dia langsung bilang, "Ini yang saya cari, ayo disalin seratus, bagi ke ulama-ulama Jawa Timur." 

Ini saya amati tidak hanya terjadi di Indonesia, juga di seluruh negara yang ada penduduk muslimnya. Di Amerika juga begitu. Pada 2007 saya di Amerika, acara televisi di sana penuh iklan umrah dan haji, bahkan ada koran khusus iklan dibagikan gratis. Koran itu isinya penuh iklan, terutama iklan haji dan umrah. Itulah yang yang diteliti Walter Armbrust, hal itu terjadi bukan hanya di negara-negara Islam, tapi di negara-negara yang ada orang Islamnya. Itu gencar sekali.

KH Ali Mustafa beberkan 25 penyimpangan bulan suci Ramadan

KH Ali Mustafa Yaqub banyak memiliki pandangan pemikiran soal bulan Ramadan. Sebut saja soal bulan Ramadan yang banyak penyimpangan terjadi.

Ali mengatakan jika 25 penyimpangan selama bulan Ramadan terjadi ketika menentukan awal Ramadan. Dia berpandangan jika penentuan awal Ramadan kali ini tidak sesuai dengan petunjuk nabi. Selain itu Kiai Ali juga menyoroti jika banyak yang salah mengartikan hikmah dari bulan Ramadan.

"Saya mengamati Ramadan saja. Ada 25 penyimpangan Ramadan," katanya.

Menurut Ali, penyimpangan itu antara lain penetapan bulan Ramadan tidak berdasarkan petunjuk nabi, atau tidak meletakkan dalil syar'i. Kedua, bergembira dengan datangnya Ramadan itu mengharamkan masuk neraka dan mengharamkan maksiat hanya pada bulan Ramadan. 

Selanjutnya, pelipatan pahala dan amal hanya bulan Ramadan. Kemudian puasa dan tarawih menghapuskan semua dosa, besar kecil, baik disengaja atau tidak. Tidak boleh berbohong ketika puasa saja, di luar puasa tidak apa-apa.

"Kemudian, hari Nuzulul Quran, biasanya di hari 17, padahal kalau mengikuti hadis itu 24. Ada yang orang berpendapat salat witir itu hanya di bulan Ramadan. Kemudian, menyambut Ramadan itu hanya di minggu-minggu pertama saja," papar Kiai Ali.

"Kemudian menganggap pahala salat wajib itu dilipatkan menjadi 70. Kemudian salat sunnah itu menjadi wajib. Sama dengan wajib nilainya. Kemudian menghidupkan malam Ramadan dengan kemaksiatan dan kemungkaran. Ganggu orang lain dan segala macam. Kemudian fenomena pemborosan dan konsumtifisme pada bulan Ramadan. Kemudian ada lagi salat malam per malam, tiap malam Ramadhan. Kemudian membagi Ramadan menjadi tiga, 10 pertama, 10 kedua dan 10 ketiga. Rahmat, Maghfirah dan, itu haditsnya palsu," bebernya.

Penyimpangan lainnya, kata Ali, membatasi tarawih hanya 11 rakaat. Kemudian mengaitkan zakat dengan Ramadan yang hanya zakat fitri saja. Kemudian puasa diterima atau tidak tergantung zakat fitri. 

"Zakat menyucikan harta salah juga. Idul Fitri hari raya kesucian, salah lagi. Kemudian mengakhirkan buka puasa. Kemudian menggembelkan diri pada bulan Ramadan dengan alasan itikaf, itu juga banyak terjadi. Bermalas-malasan. Kemudian menganggap tidurnya orang puasa itu ibadah. Kemudian 1 tahun jadi Ramadan semuanya," pungkasnya.

KH Ali Mustafa Yaqub samakan ISIS dengan Setan Berkalung Sorban

Almarhum KH Ali Mustafa Yaqub semasa hidup banyak pandangan mantan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) yang patut diteladani. 

Salah satu yang menjadi sorotan Ali Mustafa mengenai keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Menurutnya, ISIS ibarat roh jahat (setan) yang berkalung sorban karena mengatasnamakan Islam untuk melancarkan aksi-aksi kekerasan.

"Saya pernah membuat buku 'Setan Berkalung Sorban', intinya setan itu mengecoh Muslim, kalau tidak pakai sorban tidak akan laku. Begitu juga ISIS kalau tidak pakai jargon Islam tidak akan laku," ujar Ali Mustafa Yaqub.

Ali menilai ISIS tidak dilahirkan dari rahim umat Islam. Karena ISIS berani menggunakan stempel Rasulullah dalam logonya. Menurut dia tidak ada umat Islam yang berani menggunakan stempel itu untuk kepentingan apapun.

"ISIS memakai logo itu, artinya ini sudah tanda di luar kewajaran," tegasnya.

Baca juga:Ahok tentang Kiai Mustafa: Beliau sekelas Gusdur yang moderatLulung ingat pesan KH Mustafa, jangan persoalkan pemimpin beda agamaKH Ali Mustafa pernah pamit ke anaknya 'Bapak mau meninggal'Istri KH Ali Mustafa lanjutkan perjuangan pimpin Ponpes Darus SunnahMenag minta umat Islam salat gaib dan mendoakan KH Ali Mustafa

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bacaan Tahmid Dan Takbir Nisfu Syaban, Berikut Penjelasan Ulama
Bacaan Tahmid Dan Takbir Nisfu Syaban, Berikut Penjelasan Ulama

Salah satu amalan yang bisa kita kerjakan di malam nisfu syaban dengan melafazkan dzikir berupa bacaan tahmid dan takbir Nisfu Syaban.

Baca Selengkapnya
Habib Hasan bin Ja'far Assegaf Wafat, Anies: InsyaAllah Beliau Husnul Khatimah
Habib Hasan bin Ja'far Assegaf Wafat, Anies: InsyaAllah Beliau Husnul Khatimah

Anies mendoakan Habib Hasan wafat dalam keadaan husnul khatimah

Baca Selengkapnya
5 Unsur Unsur Hadis yang Perlu Diketahui, Lengkap Beserta Pengertian & Syaratnya
5 Unsur Unsur Hadis yang Perlu Diketahui, Lengkap Beserta Pengertian & Syaratnya

Berikut unsur unsur hadis lengkap beserta pengertian dan syaratnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Mahmud Yunus, Ahli Tafsir Al-Qur'an Asal Minangkabau yang Berjasa Mengembangkan Pelajaran Islam di Indonesia
Kisah Mahmud Yunus, Ahli Tafsir Al-Qur'an Asal Minangkabau yang Berjasa Mengembangkan Pelajaran Islam di Indonesia

Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional.

Baca Selengkapnya
Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pembina Taklim Nurul Mustofa Meninggal Dunia
Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Pembina Taklim Nurul Mustofa Meninggal Dunia

Habib Hasan meninggal di usia 47 tahun. Habib Hasan Lahir di Bogor, 26 Februari 1977

Baca Selengkapnya
Momen Iptu Hafiz Akbar Manja ke Ayah, Jenderal Eks Kasau 'Pasrah' Digelendoti Sang Putra
Momen Iptu Hafiz Akbar Manja ke Ayah, Jenderal Eks Kasau 'Pasrah' Digelendoti Sang Putra

Hafiz kedapatan tengah bermanja-manja dengan sang ayah.

Baca Selengkapnya
Hasyim Asy'ari: KPU Tidak Ada Niat Berbuat yang Aneh-Aneh
Hasyim Asy'ari: KPU Tidak Ada Niat Berbuat yang Aneh-Aneh

Hasyim juga menjamin dalam mempersiapkan pemilu ini, KPU sangat profesional.

Baca Selengkapnya
Wanita Muda Ini Beri Tips Cara Mudah Menghafal Alqur'an, Cocok buat Anda yang Sibuk
Wanita Muda Ini Beri Tips Cara Mudah Menghafal Alqur'an, Cocok buat Anda yang Sibuk

Diah tercatat sebagai salah satu mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang

Baca Selengkapnya
Fakta Habib Umar bin Hafidz, Ulama Bijaksana Keturunan Rasulullah yang Jadi Sorotan
Fakta Habib Umar bin Hafidz, Ulama Bijaksana Keturunan Rasulullah yang Jadi Sorotan

Habib Umar bin Hafidz baru saja datang ke Tanah Air sekaligus memberikan ilmu terkait akidah keislamannya.

Baca Selengkapnya