Merdeka.com - Pencabulan yang dilakukan oleh Em kepada kedua remaja di Bengkulu adalah contoh di mana seorang wanita melakukan perbuatan bejat kepada anak di bawah umur. Padahal Em diketahui adalah seorang Ibu Rukun Tetangga (RT). Seharusnya dengan status Ibu RT, dia menjadi teladan di lingkungannya.

Sosiolog UIN Jakarta Musni Umar menilai, kasus ini memang aneh. Tapi bukanlah suatu hal yang luar biasa. Diduga masih banyak wanita-wanita yang gemar mencabuli remaja pria.

"Jadi sesungguhnya boleh jadi kasus Bu RT itu adalah praktek yang sudah lazim terjadi di masyarakat. Tapi memang media jarang mengekspos," kata Musni Umar saat dihubungi merdeka.com, Rabu (17/4).

Ibu RT yang cabuli belasan ABG diduga alami gangguan kejiwaan

Ibu RT cabuli belasan ABG, sang suami tetap setia

Musni menjelaskan fenomena seperti ini sering terjadi di zaman modern. Kini masalah seks sudah menjadi kebutuhan dan dianggap lumrah. Bukan hanya pria, wanita pun kini melakukan hal yang sama soal seks bebas.

"Latar belakangnya beragam, misalnya Ibu-ibu yang tidak puas dengan kehangatan intim yang diberikan oleh suaminya sendiri. Faktornya karena suaminya sibuk atau malah suaminya tidak perkasa. Yang kedua ibu-ibu yang memang mencari kenikmatan tapi juga mencari kenikmatan baru, dua kenikmatan jadinya, ini anggaplah dia PSK," jelas Musni.

"Jadi ya menurut saya hal-hal seperti itu sudah biasa. Cuma menurut saya media kurang peka untuk mengangkat berita pencabulan, karena biasanya tema yang diangkat cuma sekitar pencabulan yang beredar di tokoh atau artis saja," paparnya.

Sementara itu, dalam perkembangan kasus ini ditemukan banyak belasan remaja yang ternyata sudah menjadi korban pencabulan Bu RT ini. Saat ini kasus tersebut masih dalam pengembangan dan ditangani oleh Polres Bengkulu.

Baca juga:

Cabuli belasan ABG pria, Ibu RT terancam diusir dari kampung

Gauli belasan remaja pria, Ibu RT di Bengkulu disidang adat

Kakak beradik usia 14 dan 15 tahun jadi korban pencabulan Ibu RT