Masa Tanggap Darurat Banjir di Samarinda Diperpanjang 3 Hari
Merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir selama tiga hari ke depan. Ini dilakukan setelah masa perpanjangan tanggap darurat pertama berakhir hari ini. Pertimbangannya di antaranya ribuan jiwa masih terdampak banjir hingga dua pekan ini.
Perpanjangan kembali masa tanggap darurat banjir kedua kalinya, diputuskan hari ini dalam rapat koordinasi berbagai instansi di lingkup Pemkot Samarinda, dipimpin Wali Kota Syaharie Jaang.
"Pak Wali Kota siang tadi tetap memperpanjang sampai tiga hari ke depan, sampai keadaan benar-benar aman," kata Kepala Dinas Kominfo Kota Samarinda Aji Syarif Hidayatullah dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (21/6) malam.
Aji menyampaikan alasan mendasar tanggap darurat banjir diperpanjang untuk kali kedua. "Masih ada sekitar 4.500 jiwa yang mengalami banjir. Jadi seluruh aparat Pemkot terkait, tetap memperhatikan keadaan masyarakat yang (rumahnya) masih terendam, sampai warga mampu untuk kembali beraktivitas," ujar Syarif.
Dengan begitu, lanjut Syarif, diharapkan dalam tiga hari ke depan, banjir benar-benar surut. "Itu penjelasan yang disampaikan Sekda (Sekda Kota Samarinda Sugeng Chaeruddin)," tambah Syarif.
Kendati masa tanggap darurat diperpanjang, Syarif belum mengetahui besaran dana yang disiapkan Pemkot untuk membantu penanganan korban banjir. "Di rapat tadi tidak dibahas detail. Bisa langsung kontak ke BPBD Samarinda," demikian Syarif.
Diketahui, Kota Samarinda dilanda banjir akibat luapan daerah aliran sungai (DAS) Karang Mumus sejak 8 Juni 2019. Pemkot menetapkan status tanggap darurat hingga 14 Juni dan memperpanjang hingga 21 Juni 2019.
Saat awal banjir, ada sekitar 56 ribu jiwa terdampak. Sampai hari ini, banjir masih merendam rumah warga dengan ketinggian hingga 50 cm.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaBanjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaPenjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya