Mantan Ketua BEM UI sangkal terima duit dari Fathanah
Merdeka.com - Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Rama Pratama, membantah pernah menerima aliran uang dari salah satu tersangka kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi dan pencucian uang, AF (Ahmad Fathanah).
Usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rama yang juga politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengaku cuma memiliki utang piutang dengan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Diperiksa sekitar dua jam saja, tidak lama-lama. Saya hanya klarifikasi. Saya tidak pernah transaksi dengan Ahmad Fathanah. Yang ada utang-piutang pribadi dengan ustad Luthfi," kata Rama kepada wartawan di Gedung KPK, Jakarta, Senin (13/5).
Saat dicecar soal aliran dana Rp 50 juta dari Fathanah, Rama menyangkalnya. Dari nada bicaranya, dia bahkan sempat mengungkapkan kekesalan kenapa urusan utang piutang dengan Luthfi Hasan menjadi perkara.
"Ini kan biar jelas. Masa utang piutang dengan Pak Luthfi jadi perkara," terang Rama agak kesal sembari memasuki mobil Toyota Avanza hitam B 1095 NV.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raffi Ahmad menyebut jika tudingan pencucian uang yang dialamatkan kepadanya merupakan fitnah.
Baca SelengkapnyaBawaslu Pamekasan menghentikan penyelidikan kasus dugaan bagi-bagi uang oleh Gus Miftah.
Baca SelengkapnyaWalau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud menegaskan, pihak 03 masih menunggu hasil akhir dari penghitungan resmi KPU.
Baca SelengkapnyaBawaslu menanyakan sumber uang dan terkait acara apa membagikan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaIda menekankan, THR harus diberikan secara penuh, tidak boleh dicicil.
Baca SelengkapnyaBerikut cara membayar fidyah untuk ganti puasa ramadhan dengan uang.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad sempat menyampaikan klarifikasinya pasca ramainya tudingan pencucian yang kepadanya.
Baca Selengkapnya"Minta tolong kalau berita yang menyesatkan seperti ini atau merugikan seperti ini janganlah apalagi kita sadar kalau ini tahunnya pemilu," kata Raffi
Baca Selengkapnya