Makanan kedaluwarsa beredar di swalayan di Jakarta Timur

Merdeka.com - Petugas gabungan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di beberapa supermarket dan pasar tradisional di wilayah Jakarta Timur. Hasilnya terdapat puluhan produk makanan yang sudah kedaluwarsa.

"Kami temukan kurang lebih 30 produk yang tidak layak dijual, karena expired, tidak ada izin, dan ada juga yang sudah rusak," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Yuditha Endah, Jumat (11/7).

Sebanyak 30 produk makanan yang tak layak konsumsi di antaranya 5 buah mi kuning yang sudah kedaluwarsa sejak bulan lalu. Kacang tanah sudah kedaluwarsa sejak April 2014. Kemudian es krim yang kemasannya rusak, satu buah keju expired April 2014, tiga buah bakpau tidak ada tanggal kedaluwarsa, 10 susu bubuk yang nomor register BPOM tak terlihat, dan satu bungkus kurma yang kemasannya rusak.

"Kami tindak lanjuti penemuan ini, dengan memberikan pembinaan pada pihak supermarket. Sementara barang-barang yang disita akan dimusnahkan," katanya.

Selain itu, Yuditha menambahkan, ditemukannya 30 produk makanan tersebut akan ditindaklanjuti dengan memberikan Surat Peringatan I kepada pihak swalayan.

Dalam sidak ini, tidak ditemukan makanan yang mengandung formalin, borak, maupun pewarna.

"Kami mengimbau kepada masyarakat, saat membeli makanan harus hati-hati dengan melihat kemasan, tanggal kedaluwarsa, dan cium bau makanan tersebut," katanya.

Selepas ini, Yuditha menuturkan, pihaknya akan lebih gencar melakukan sidak kembali ke beberapa supermarket dan pasar tradisional lainnya.

Seperti diketahui, bahan makanan tersebut dilakukan uji bahan berbahaya pada pangan melalui 4 parameter pengujian yaitu boraks, formalin, rhodamin B, dan methanyl yellow.

Boraks dan formalin sendiri merupakan bahan yang digunakan untuk bahan pengawet. Sedangkan untuk methanyl yellow digunakan untuk pewarna kuning pada makanan, dan rhodamin b untuk pewarna merah pada makanan.