Mabes Polri: Kita sudah 2-3 kali mau periksa Novel, tapi ditolak
Merdeka.com - Penyidik KPK, Novel Baswedan curiga ada jenderal polisi yang terbelit dalam kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Tuduhan ini muncul karena sudah dua bulan lebih, pelaku penyiraman belum juga berhasil ditangkap kepolisian.
Menanggapi kecurigaan tersebut, Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menyatakan, bahwa pihaknya telah meminta kesediaan Novel untuk diperiksa terkait pernyataanya di media. Namun hal itu belum dapat dilakukan karena alasan kesehatan Novel yang belum pulih total.
"Sampai saat ini kita sudah minta kesediaan saudara Novel untuk diperiksa, tapi sampai saat ini belum memungkinkan karena alasan medis," jelas Martinus di Balai Wartawan Mabes Polri, Jakarta Selatan, (15/6).
Menurutnya, Kepolisian sudah berkali-kali meminta Novel untuk diperiksa, namun Novel menolak karena alasan kesehatan. "Kita sudah 2-3 kali mengajukan pemeriksaan namun beliau belum bersedia karena alasan medis," imbuhnya.
Martinus pun berharap, pemeriksaan keterangan terhadap Novel segera dilakukan agar dapat dibuktikan kebenaranya.
"Kita tentu berharap info yang disampaikan saudara Novel bisa kita tuangkan dalam pemeriksaan BAP supaya ada nilai pembuktianya, agar bisa menjadi keterangan saksi dan alat bukti," jelasnya.
Di sisi lain, Martinus juga menyayangkan keterangan Novel di media, kata dia, seharusnya keterangan tersebut disampaikan lebih dulu kepada penyidik dan bukan di media.
"Kita memang berharap info itu disampaikan ke penyidik, tidak kepada media jangan informasi itu sia-sia, yang digunakan kemudian untuk menjustifikasi atau mengatakan bahwa ada hal-hal yang disembunyikan yang tak bisa terungkap pada tahap penyelidikan," jelasnya.
Dalam pernyataan Novel pada media asing tersebut juga menyampaikan kekecewaanya terhadap kinerja Kepolisian yang dianggap kurang baik. Martinus pun menanggapi santai hal tersebut, menurutnya tingkat kepercayaan publik kepada polisi masih relatif tinggi berdasarkan survei yang dilakukan media mainstream.
"Saya kira sah-sah saja orang menilai tentang kinerja kepolisian, tapi hasil dari survei yang dilakukan oleh media mainstream, menunjukan peningkatan kinerja Polri, kepercayaan publik terhadap kami hampir 76 persen. Artinya bahwa ada peningkatan kepercayaan publik,"imbuhnya.
"Apabila ada penilaian terhadap kekurangan-kekurangan yang dilakukan dalam melaksanakan tugas, itu tentunya menjadi bagian yang kami analisa dan evaluasi untuk perbaikan ke depan. Sah- sah saja menyampaikan itu tapi hendaknya disertai bukti yang ada," tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaSeorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut potret perwira polisi pamer otot bareng pensiunan Jenderal eks Kapolri.
Baca SelengkapnyaPurnomo Polisi Baik di tengah kesibukannya melakukan aksi sosial sedang meluangkan waktu untuk liburan bersama keluarga di sebuah air terjun yang sejuk dan asri
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya