M Nuh janji selidiki kebocoran dana Bansos di Kemendikbud
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan akan menyelidiki informasi mengenai dugaan adanya kebocoran dana bantuan sosial (bansos) di kementeriannya. Namun, tindakan yang akan diambil pemerintah nantinya menunggu hasil laporan dan rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Jadi untuk data ada lebih bagus kalau diklarifikasi dulu temuan dari BPK mesti terjadi penyimpangan. Oleh karena itu, kita beri perhatian rekomendasinya apa. Rekomendasi BPK itu misalkan ini, transfer gaji belum diterima, oleh karena itu segera diselesaikan," papar Nuh di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/7).
Dia mengakui, jumlah kebocoran yang dilaporkan melalui BPK senilai Rp 20 triliun termasuk besar. Namun, pihaknya belum akan mengambil tindakan jika belum mendapatkan rekomendasi yang dikeluarkan secara resmi dari BPK.
Sebelumnya Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) merilis urutan kementerian yang dianggap menyelewengkan dana bantuan sosial atau bansos. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang paling tinggi.
Rilis FITRA berdasarkan hasil pemeriksaan BPK atas keuangan pemerintah pusat tahun 2012, ditemukan pelanggaran penggunaan dana bansos sebesar Rp 31,6 triliun dari pagu yang disediakan sebesar Rp 75,6 triliun untuk tahun 2012. Kemendikbud berada di urutan pertama soal dugaan penyelewengan Rp 20,6 triliun.
\r\n (mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaSementara pada 2024, penyaluran bansos dilakukan kembali secara reguler tanpa persoalan DTKS maupun modalitas transfer.
Baca SelengkapnyaMuhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKetika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak rakyat atau keluarga miskin yang membutuhkan bantuan akibat kenaikan harga bahan-bahan pokok.
Baca SelengkapnyaKPK sempat mencari keberadaan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, tapi tidak ditemukan. Sehingga yang dibawa hanya Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD.
Baca SelengkapnyaPenghentian penyaluran bansos beras dilakukan untuk menghindari politisasi terhadap program pemerintah.
Baca Selengkapnya