Larang liput demo nelayan, Bupati Batang umpat goblok wartawan
Merdeka.com - Di zaman kebebasan pers dan informasi saat ini, ternyata masih ada sekelas bupati yang berupaya untuk menghalang-halangi kinerja wartawan melakukan fungsi kerjanya sebagai kontrol sosial.
Bupati Kabupaten Batang, Jawa Tengah Yoyok Riyo Sudibyo melarang wartawan meliput berita ribuan nelayan melakukan aksi demo. Nelayan protes terhadap kebijakan menteri berupa Peraturan Menteri Kelautan (Permen) no 2 Tahun 2015 pelarangan nelayan dengan menggunakan cantrang untuk dicabut.
Yoyok Riyo Sudibyo, telah melakukan penghinaan terhadap wartawan saat unjuk rasa nelayan di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang, Jawa Tengah.
Kejadian itu terjadi saat sejumlah awak media melakukan liputan aksi unjuk rasa ribuan nelayan di depan kantor Bupati.
"Kalau ada wartawan yang buat berita demo ini berarti wartawan itu 'goblok' ujar Yoyok di hadapan ribuan massa aksi Rabu (28/1) siang hingga sore hari itu.
Ucapan yang dilontarkan Bupati serentak langsung disambut oleh massa nelayan dengan teriakan kecewa.
"Huuuuuuu," teriak nelayan secara serentak.
Mendengar umpatan tersebut, puluhan wartawan yang sedang melakukan peliputan langsung meminta klarifikasi. Puluhan wartawan langsung mendatangi kantor Bupati, guna klarifikasi tentang pernyataan Bupati Batang yang hobi bermusik dan punya group band tersebut.
Puluhan wartawan yang tergabung dalam Wartawan Laskar Pantura, Jawa Tengah mendesak Bupati Yoga untuk meminta maaf atas ucapan di hadapan massa nelayan.
Selain itu mereka juga akan melakukan aksi boikot terhadap segala kegiatan liputan di lingkungan Pemkab Batang.
Anggota Laskar Pantura Dani Wisnu mengatakan bupati harus menjelaskan maksud ucapan tersebut.
"Sebagai awak media kita harus memberitakan dengan sesuai fakta yang terjadi di lapangan. Sangat tidak pantas Bupati mengumpat seperti itu maksudnya apa" tegasnya.
Sejumlah wartawan rencananya akan melakukan aksi boikot peliputan di kabupaten batang sebagai tanda protes, atas umpatan yang dilakukan oleh sang bupati.
Sementara saat ditemui oleh sejumlah wartawan Yoyok meminta maaf, dirinya berjanji akan merubah gaya bahasa.
"Saya minta maaf, saya berjanji akan merubah gaya bahasa saya," ujarnya.
Jawaban tersebut belum memuaskan para awak media yang bertemu dengan Bupati. Sehingga ke depan puluhan wartawan di Pantura tersebut akan melakukan boikot terhadap segala peliputan di Pemkab Batang, Jawa Tengah.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan ini berangkat dari laporan adanya pengerjaan yang asal asalan.
Baca SelengkapnyaMomen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaPesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjanjikan bakal memberikan bantuan untuk meringankan kesulitan warga.
Baca SelengkapnyaMereka menyerang warga secara acak saat melintas jalan raya
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaPantun Batak lucu biasanya berisi sindiran, ejekan, atau lelucon yang tidak terlalu kasar, tetapi tetap menyentil.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean Digegerkan Kemunculan Sumber Mata Air Panas usai Gempa di Tuban, Begini Penampakannya
Baca Selengkapnya