Kubu Mario Dandy Sebut Kemungkinan Ada Tersangka Baru, Mengarah ke APA?

Merdeka.com - Tersangka Mario Dandy Satriyo kembali menjalani serangkaian pemeriksaan tambahan terkait kasus dugaan penganiayaan berat David Ozora. Kali ini, Mario diperiksa sebagai saksi untuk pihak lain.

"Kan pemeriksaan tambahan ini pemeriksaan yang tiga hari lalu kalau tidak salah. Pemeriksaan sebagai saksi ya," kata Pengacara Mario, Basri saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/3).

Karena kliennya diperiksa dalam status saksi, Basri menduga akan ada calon tersangka baru dalam kasus penganiayaan David Ozora.

"Mungkin ada calon tersangka. Karena kan, diperiksa sebagai BAP itu dengan pemeriksaan sebagai BAP sebagai saksi ya. Dengan tersangka lain ya," ungkap Basri.

Namun demikian, Basro belum mengetahui siapa sosok tersangka lain sehingga membutuhkan keterangan Mario Dandy sebagai saksi. Katanya, biar polisi yang menjelaskan.

Bila benar ada tersangka lain, kubu Mario Dandy berharap polisi segera mengungkap ke publik. Sebagaimana sesuai asas persamaan di hadapan hukum (equality before the law).

"Apakah ada calon tersangka lain kita gak tahu, itu ruang penyidik, kewenangan penyidik. Kalau memang ada pihak-pihak terlibat dalam kasus ini kenapa tidak. Kan tidak ada yang kebal hukum, equality before the law ya. Tidak ada yang kebal hukum bos," katanya.

Basri menambahkan, sangat penting mencari penyebab Mario Dandy kemudian menjadi emosi pada David. Apalagi pengakuan kliennya, ada peran Anastasia Pretya Amanda (APA) yang memberikan informasi pada Mario soal tindakan tak menyenangkan dari David ke AG.

Oleh karena itu, Basri meminta penyidik benar-benar mendalami motif penganiayaan tersebut. Agar kasus ini tidak hanya menyasar AG pacar Mario Dandy selaku pelaku atau anak yang berkonflik dengan hukum.

"Motifnya sampai di mana dan harus didalami penyidik itu jangan sampai di AG iya gak," ucapnya.

Basri juga menyindir sosok APA yang sepengetahuannya belum pernah datang langsung untuk menjalani pemeriksaan. Baik ketika kasus masih ditangani Polres Metro Jakarta Selatan, maupun di Polda Metro Jaya.

"Kan apa yang disampaikan klien kami di BAP itu harus ditelusuri dong, motifnya apa, harus ditelusuri lebih dalam lah ya. Pemicunya apa kita gak tahu lah ya, itu kewenangan penyidik," tambahnya.

Sosok APA disebut jadi cepu yang mengadukan kelakuan David pada Mario Dandy. Tetapi tim Penasihat Anastasia Pretya Amanda (APA) menyatakan hal tersebut tidak benar.

Kasus Penganiayaan

Sekadar informasi, Polda Metro Jaya telah mengkonstruksikan pasal baru terhadap kedua tersangka dan satu pelaku. Dengan alat bukti dan keterangan yang didapat usai perkara ditarik dari Polres Metro Jakarta Selatan.

Untuk tersangka Mario, dijerat dengan pasal 355 KUHP ayat 1, subsider pasal 354 ayat 1 KUHP, subsider 535 ayat 2 KUHP, subsider 351 ayat 2 KUHP. Penyidik juga mengenakan Mario pasal 76c Jo 80 Undang-Undang Perlindungan Anak.

"Dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara," tutur Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Lanjut, untuk tersangka Shane dijerat pasal 355 ayat 1 Jo pasal 56 KUHP, subsider 354 ayat 1 Jo 56 KUHP, subsider 353 ayat 2 Jo 56 KUHP, subsider 351 ayat 2 Jo 76c Und

Sedangkan untuk pelaku AG, pasal 76 c jo pasal 80 UU perlindungan anak dan atau 355 ayat 1 Jo 56 subsider 353 ayat 1 KUHP subsider 351 ayat 2 KUHP.

Mereka bertiga ditetapkan sebagai tersangka, lantaran diduga terlibat dalam aksi penganiayaan kepada David anak pengurus pusat GP Ansor di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.