Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kronologi oknum Brimob kawal hingga bawa kabur uang Rp 4,8 miliar

Kronologi oknum Brimob kawal hingga bawa kabur uang Rp 4,8 miliar Mobil pengangkut uang yang dirampok oknum Brimob. ©2015 Merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Oknum Brimob Polda Jateng, Brigadir Supriyanto diduga terlibat dalam aksi perampokan sebesar Rp 4,8 miliar. Saat itu, Supriyanto tengah melakukan pengawalan sebuah jasa pengiriman uang PT Advantage Semarang.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto, menegaskan pihaknya hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap oknum Brimob Srondol, Kota Semarang, Jawa Tengah tersebut.

"Dikejar sampai ketemu. Tinggal menunggu waktu saja," tegas Liliek.

Liliek menjelaskan, di dalam mobil jasa pengiriman uang milik PT Advantage tersebut terdapat tiga orang. "Mereka berangkat bertiga ke Solo. Dua karyawan, dan satu pengawal dari anggota Brimob Srondol," jelasnya.

Liliek juga membenarkan bila oknum anggota Brimob itu sedang melakukan pengawalan terhadap mobil jasa pengiriman uang tersebut.

Berikut kronologi peristiwa perampokan tersebut yang diungkapkan sumber merdeka.com di kepolisian:

Pukul 07.00 WIB

Saat itu mobil Suzuki Grand Max warna silver nomor polisi G 9141 HC, berangkat dari kantor PT Advantage di Jalan Karanganyar Gunung, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Di dalam mobil tersebut terdapat tiga orang, masing-masing, dua orang karyawan, yakni bernama Frendy Agus Irawan dan Tri Ivan, serta dikawal oleh pelaku, oknum anggota Brimob Polda Jateng, Brigadir Supriyanto," kata sumber kepada merdeka.com, Selasa (29/9).

Pukul 10.00 WIB

Rombongan tiba di Solo untuk kemudian melanjutkan perjalanan mengambil uang di beberapa lokasi lainnya.

Rute pengambilan uang tersebut di antaranya TimeZone (SGM), Lottemart, Centro & Starbuck (Mall Paragon), Trihamas Finance, CIMB Niaga, Bank Permata Klewer dan Solo Baru, serta Uri Sumoharjo.

"Setelah itu, rombongan tersebut sempat transit ke kantor PT Advantage cabang Solo dengan membawa uang yang terkumpul kurang lebih Rp 4,8 miliar," ujarnya.

Kemudian, uang tersebut dimaksudkan untuk dibawa pulang ke kantor PT Advantage di Kota Semarang.

Pukul 18.00 WIB

Di tengah perjalanan, rombongan memutuskan untuk mampir ke rumah Ngatimin yang merupakan warga Desa Candi Ampel, Boyolali. Karyawan, Frendy Agus Irawan bermaksud akan menagih uang senilai Rp 3,5 juta kepada Ngatimin.

Namun dalam kesempatan itu, Ngatimin ternyata tidak berada di rumah. Diduga Brigadir Supriyanto telah merencanakan niat jahat tersebut sebelumnya. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Brigadir Supriyanto.

Ia menelepon rekannya (belum diketahui identitasnya). Supriyanto beralasan jika Ngatimin sudah diamankan oleh rekannya itu.

Brigadir Supriyanto kemudian mengajak Frendy Agus Irawan untuk pergi membawa mobil berisi uang miliaran tersebut, untuk menemui rekan pelaku. Sebab, posisi Ngatimin, menurut penjelasan Supriyanto kepada Frendy, telah diamankan di sebuah tempat. Sedangkan karyawan Tri Ivan diminta tetap menunggu di rumah Ngatimin.

Pukul 18.30 WIB

Rombongan tiba di lokasi penggilingan padi "Hendra Setia" di Desa Kwagean, Tengaran, Kabupaten Semarang, tiba-tiba Brigadir Supriyanto menodongkan senjata laras panjang jenis SS1.

Brigadir Supriyanto juga menyekap Frendy dan mengikat mulutnya menggunakan lakban. Ternyata sudah ada seorang rekan pelaku lainnya yang menunggu menggunakan mobil jenis Toyota Avanza.

Uang tunai Rp 4,8 miliar yang berada di dalam mobil pengangkut uang, Suzuki Grand Max silver G 9141 HC, dipindahkan oleh Brigadir Supriyanto ke mobil Toyota Avanza. Usai menggasak uang tersebut, Brigadir Supriyanto bersama temannya bergegas kabur.

Sedangkan karyawan Frendy ditinggalkan di lokasi kejadian dalam kondisi terikat. Bahkan senjata api milik Brigadir Supriyanto tertinggal di dalam mobil pengangkut uang tersebut.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Kronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi

Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.

Baca Selengkapnya
Kronologi Babinsa Koramil Sinak Tewas Ditembak OPM, Diadang Langsung Ditembak
Kronologi Babinsa Koramil Sinak Tewas Ditembak OPM, Diadang Langsung Ditembak

Korban dikenal dekat dengan masyarakat SInak Papua setempat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Polwan Bakar Hidup-Hidup Suami Anggota Polri Gara-Gara Gaji ke-13
Kronologi Polwan Bakar Hidup-Hidup Suami Anggota Polri Gara-Gara Gaji ke-13

Terduga pelaku kemudian memborgol tangan kiri Briptu RDW dan dikaitkan di tangga yang berada di garasi.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri Polisi Ditampar Kepala Puskesmas Saat Rapat, Ternyata Ini Pemicunya
Kronologi Istri Polisi Ditampar Kepala Puskesmas Saat Rapat, Ternyata Ini Pemicunya

RN mencairkan dana itu lalu memberikan kepada para staf dengan nominal tak sesuai dengan semestinya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Ibu Kandung Dianiaya Pakai Garpu Tanah hingga Tewas, Pelaku Sempat Datangi Tetangga Minta agar Dibunuh
Kronologi Ibu Kandung Dianiaya Pakai Garpu Tanah hingga Tewas, Pelaku Sempat Datangi Tetangga Minta agar Dibunuh

Ra tega menghabisi nyawa ibunda yang sedang tidur jelang Magrib.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kepala Adat Berawa Kena OTT dan Ditetapkan Kejati Bali Tersangka Usai Peras Investor Rp10 Miliar
Kronologi Kepala Adat Berawa Kena OTT dan Ditetapkan Kejati Bali Tersangka Usai Peras Investor Rp10 Miliar

KR langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Kronologi Satpam Bakar Pusat Oleh-Oleh di Pasuruan Karena Sakit Hati
Kronologi Satpam Bakar Pusat Oleh-Oleh di Pasuruan Karena Sakit Hati

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kebakaran itu terjadi, Soehartono, dan temannya satpam perusahaan dipanggil HRD pada Jumat (17/5)

Baca Selengkapnya
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun
Kronologi Caleg di Banjarmasin Dianiaya Hingga Ditusuk, Pemicunya Dendam Bertahun-tahun

Polisi memastikan penganiayaan itu tak berkaitan dengan kontestasi politik yang sedang dijalani korban.

Baca Selengkapnya