KPU pastikan data di sistem KPU Sulawesi Tengah aman
Merdeka.com - Data-data yang tersimpan dalam sistem di KPU Provinsi Sulawesi Tengah dipastikan aman setelah bencana gempa disertai tsunami mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala pada akhir pekan kemarin. Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan memastikan walaupun bangunan kantor rusak, tapi data dalam sistem terkait data pemilih maupun pencalegan dapat diselamatkan.
"Jadi data itu kan sudah bisa dikirim (melalui) berbagai teknologi. Yang rusak kan bangunannya tapi perangkat lunak berupa data, dokumen, itu aman," jelas Wahyu di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi resmi terkait berapa besar kerusakan di Kantor KPUD Provinsi Sulawesi Tengah. KPU bersama KPUD seluruh Indonesia akan menggalang dana untuk disalurkan ke Sulawesi Tengah atau ke daerah-daerah terdampak.
"Gempa sebesar itu pastilah kantor KPU terdampak. Tapi kami belum dapat informasi resmi dari sana. KPU seluruh Indonesia juga sudah melakukan penggalangan dana dan dalam waktu dekat bantuan kemanusiaan akan kita salurkan kepada yang berhak mendapatkan," terangnya.
Sampai saat ini KPU RI juga belum menerima informasi apakah ada caleg yang menjadi korban dalam musibah tersebut. Saat ini pihaknya sedang menunggu informasi dari KPU Sulawesi Tengah. Setelah ada laporan baru pihaknya akan menindaklanjuti.
Jika ada caleg yang menjadi korban meninggal dunia, telah ada regulasi yang mengatur penggantian. Wahyu mengatakan pada prinsipnya KPU melayani seluruh peserta Pemilu baik calon anggota DPR, DPD, maupun DPRD. Pihaknya pun sesuai regulasi dipastikan tak akan merugikan parpol sebagai peserta Pemilu.
"Salah satu kepentingan utama parpol adalah mencalonakn anggota DPR, DPRD. Kalau ada kejadian luar biasa, regulasinya mengantisipasi itu. Jadi caleg yang meninggal dunia itu memungkinkan (diganti) berdasarkan regulasi oleh partai politik untuk mengusulkan," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaTudingan itu muncul karena beberapa kecamatan menghentikan sementara rapat pleno perhitungan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPU berdalih terus menerus memperbaiki kinerja lapangan dan data Sirekap KPU Kabupaten Kota.
Baca SelengkapnyaPengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca SelengkapnyaData itu merupakan salinan plano C1 dikirim secara digital dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Baca SelengkapnyaIsu ini didasarkan pada data naik turunnya suara dalam portal InfoPemilu dan sistem Sirekap.
Baca SelengkapnyaData itu dibeberkan KPU dalam rapat dengan DPR, Bawaslu dan Kemendagri terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenghentian serentak penghitungan suara di tingkat kecamatan dilakukan pada Sabtu (18/2) kemarin dan Senin (19/2) ini.
Baca Selengkapnya