Kondisi Tak Menentu Akibat Pandemi Mengusik Kesehatan Mental
Merdeka.com - Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR), Gan Bonddilie, diduga melakukan percobaan bunuh diri di depan Gedung Balai Kota Bandung. Aksi nekat itu dilakukan sebagai bentuk protes pada pemerintah.
Maria Fina, expert journey profesional di bidang mentality, melihat kebijakan pemerintah dalam rangka menekan kasus Covid-19 memang memiliki dampak pada kesehatan mental seseorang. Kondisi tak menentu saat ini bahkan membuat orang nekat melakukan kejadian di luar nalar.
"Kondisi pandemi yang kelamaan serta PPKM yang tak berkesudahan ini. Sudah banyak para ahli dan penelitian termasuk yang di luar negri mengatakan orang tidak akan siap dan akan merusak kesehatan mental sebagian orang," ujar Maria kepada merdeka.com, Kamis (5/8).
"Sakit kesehatan mental akan mempengaruhi sakit-sakit yang akan muncul di tubuh kita," sambung dia.
Pandemi yang berkepanjangan, katanya, membuat masyarakat menjadi lelah, bingung. Belum lagi masalah ekonomi yang ikut menjangkit akibat pendapatan berkurang hingga kehilangan pekerjaan.
Kondisi ini yang kemudian membuat stres seseorang makin meningkat hingga berbuat hal-hal di luar dugaan.
"80 Persen hidup manusia dipengaruhi oleh otak, 20 persen dari aktivitas manusia. Jika 80 persen itu dipengaruhi unsur negatif maka akan mempengaruhi pikiran kita," ujarnya.
Sonny Tirta Luzanil, psikolog Universitas Multimedia Nusantara (UMN), menambahkan pada dasarnya pembatasan kegiatan ini mengajak orang-orang mengenali pandemi dan dampaknya bagi diri mereka masing-masing.
"Mengenali batasan yang dihadapi dan batas kemampuan untuk produktif dalam sehari-hari. Masa pandemi ini bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mental kita terutama karena adanya rutinitas yang monoton dan menjadi kurang produktif dalam bekerja," ujar Sony dihubungi terpisah.
Konsekuensi Sosial-Ekonomi dan Kesehatan Mental
Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengatakan pandemi telah membawa konsekuensi sosial-ekonomi hingga kesehatan mental seseorang. Sehingga PPKM bukanlah penyebab utama seseorang untuk melakukan percobaan aksi bunuh diri.
"Setiap hari banyak orang yang ingin melakukan percobaan bunuh diri, bukan di masa pandemi saja. Akses layanan kesehatan mental perlu dipermudah," ujar Pandu.
Beberapa hari sebelum aksi percobaan bunuh diri yang dilakukannya, Bondbond sempat menyatakan sebuah rilis mengenai kondisi usaha restoran dan cafe yang luluh lantak akibat Pandemi COVID-19 sehingga banyak usaha yang terpaksa tutup.
Dalam rilis tersebut, Gan Bonddilie menilai perhatian yang diberikan pemerintah kota Bandung masih sangat kecil karena tidak pernah bisa diajak untuk berdiskusi di masa PPKM.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaBeberapa masalah kesehatan mental kerap tidak disadari sebelumnya sehingga kerap disangka muncul secara tiba-tiba.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata depresi yang bijak dan bantu tenangkan diri.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pria enggan mengakui bahwa mereka mengalami masalah kesehatan mental dan membutuhkan bantuan, mengapa?
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca Selengkapnya