Komisi I DPR Minta Pemerintah Serius Evakuasi WNI di Wuhan
Merdeka.com - Komisi I DPR meminta keseriusan pemerintah terkait rencana evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari daerah isolasi bencana virus Corona di Wuhan, China. Adapun pemulangan rencananya melibatkan pesawat milik TNI dan Diplomasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Hal tersebut disinggung Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya, ketika rapat kerja dengan Kementerian Pertahanan, Kemenlu, TNI dan BNPB di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1). Meskipun agenda utama rapat sedang membahas persetujuan pengiriman bantuan dan pasukan TNI terkait bencana kebakaran hutan di Australia.
"Sambil menunggu lampu hijau dari pemerintah Tiongkok untuk evakuasi WNI di Wuhan, kami minta pemerintah pastikan sejak awal kebutuhan operasional penggunaan tiga pesawat milik TNI AU yang akan digunakan untuk pemulangan WNI termasuk mahasiswa asal Aceh," kata dia.
Selama ini, politikus Partai Demokrat tersebut merasa, TNI dalam menjalankan tugas operasi militer selain perang banyak mengalami kendala. Sehingga pemerintah harus memastikan bahwa dalam menjalankan rencana pemulangan WNI di Wuhan, segala kebutuhan pasukan TNI sudah terpenuhi.
"Faktanya TNI sering terkendala karena terlambatnya dukungan dana operasional dari pemerintah," ungkap dia.
Dalam rapat kerja, Panglima TNI Hadi Tjahjono menyampaikan keterlambatan gerak TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) selama ini dikarenakan ketiadaan pos dana contigency TNI.
Penugasan OMSP tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Dalam aturan itu menjelaskan bahwa salah satu tugas pokok TNI selain menjaga kedaulatan, adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Adapun rencana pemakaian pesawat, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto, sebelumnya menyatakan TNI Angkatan Udara telah menyiapkan dua pesawat Boeing 737 dan satu pesawat C130 Hercules. Mereka juga membawa batalion kesehatan untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan, China.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua anggota kru ditemukan tidak sadarkan diri di dalam kapal dan telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, operasi pencarian anggota lainnya masih dilakukan.
Baca SelengkapnyaTNI bakal mengevaluasi salah satunya dengan merelokasi laham Gudmurad setelah insiden tersebut.Ada Perumahan Warga
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengaturan WFH dan WFO diterapkan secara ketat dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaDewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (DK PWI) meminta Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun menaati keputusan tentang sanksi dan tindakan organisatoris.
Baca Selengkapnya“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca SelengkapnyaKomisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga negara yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan umum di Indonesia.
Baca Selengkapnya