Klaim Tes Terbanyak di Jateng, Positive Rate Covid-19 di Semarang Masih Tinggi
Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Semarang menyatakan angka positive rate atau persentase kasus positif covid-19 secara kumulatif di Kota Semarang masih tinggi sekitar 16 persen. Angka tersebut jauh di bawah angka (positivity rate) Covid-19 yang ditetapkan WHO, yakni 5%.
"Pekan lalu angka positive rate diangka 25 persen. Artinya sekarang 16 persen kan sudah turun, semoga dengan bertambahnya sampel dan jumlah orang yang menjalani swab nanti bisa turun 10 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam saat diwawancara, Kamis (22/10).
Mesti tingginya positivity rate di Kota Semarang tinggi, ia mengklaim mampu mengungguli jumlah tes PCR di daerah lain Jawa Tengah.
"Jika setiap pekan melakukan 2.000 tes PCR. Berarti setiap bulan 8.000 tes.Total tes kita sudah 62.000-an. Daerah mana coba di Jateng yang menggelar 2.000 tes setiap pekannya,” ungkap Hakam.
Sebelumnya angka positivity rate selama ini memang menjadi indikator bagi WHO untuk menentukan keberhasilan suatu wilayah dalam mengendalikan Covid-19. Positivity rate menunjukkan rasio jumlah kasus positif Covid-19 berbanding dengan total tes di suatu wilayah.
Cara menghitung positivity rate adalah jumlah total kasus positif dibagi jumlah orang yang dites, kemudian dikalikan 100. Jadi, jika positivity rate Kota Semarang 16%, artinya dari 100 orang yang dites swab, ada sekitar 16 orang yang positif terinfeksi virus corona.
Berdasarkan data corona Dinkes Kota Semarang total kasus positif covid-19 di Kota Semarang per Kamis (22/10) mencapai 9.654. Adapun rinciannya, 450 orang masih menjalani perawatan, 8.324 orang dinyatakan sembuh, dan 880 orang meninggal dunia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya