Kisah Siswa Kelas 2 SD di Pedalaman NTT Juara Kompetisi Matematika Internasional
Merdeka.com - Caesar Hendrik Meo Tnunay, siswa kelas dua Sekolah Dasar Inpres (SDI) Buraen II, di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi bahan perbincangan. Bocah itu viral setelah menjuarai kompetisi matematika internasional (Abacus Brain Gym) tahun 2022 yang digelar secara online.
Kompetisi itu diikuti sekitar 7.000 peserta dari seluruh dunia. Caesar Hendrik Meo Tnunay yang akrab disapa Nono itu mengungguli peserta dari Qatar yang meraih juara dua dan peserta dari Amerika Serikat yang menempati posisi ketiga.
Atas prestasinya, Nono mendapatkan piala, sertifikat, dan uang tunai sebesar USD200.
Idolakan Elon Musk
Kemampuan Nono diketahui Yayasan Pendidikan Astra Michael D Ruslim yang kemudian mendaftarkannya ke kompetisi matematika Internasional Abacus Brain Gym. Nono dianggap paling aktif di ruang kelas dibanding teman-temannya.
Saat ditemui di sekolahnya Kamis (19/1), Nono mengaku sangat mengidolakan Elon Musk, sehingga dia ingin seperti idolanya tersebut dengan menciptakan mobil tercepat, pesawat tercepat, kereta tercepat, dan kapal tercepat untuk membantu masyarakat.
"Saya ingin seperti Elon Musk, tapi saya bercita-cita ingin menjadi seorang tentara," ucapnya.
Selalu Ingin Tahu
Nuryati Meo Tnunay Seran, ibu sekaligus wali kelas Nono mengakui anaknya sangat aktif dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sejak kecil. Namun Nono selalu diajarkan untuk disiplin tinggi serta rendah.
"Nono itu ingin tahunya sangat tinggi dan superaktif. Saya ada anak dua orang perempuan, tapi tidak seaktif Nono. Dia itu ingatannya sangat kuat, kepingin cari tahu, sehingga ketika kita ajarkan sesuatu, kita harus kasih tahu dia solusinya seperti apa," cerita sang ibu.
Kepala SD Inpres Buraen II Petrus Kase mengakui kepintaran Nono sehingga didaulat menjadi tutor pelajaran matematika bagi teman-temannya di dalam kelas, dengan harapan Nono menjadi motivasi untuk lebih giat belajar.
"Kami akan mempertahankan dan meningkatkan sehingga bukan hanya Nono saja, tapi ada Nono-Nono yang lain di SD Inpres Buraen II. Jadi saya sebagai kepala sekolah bersama teman-teman guru, akan menyusun strategi yang bagus sehingga meningkatkan cara-cara seperti ini," katanya.
Keberhasilan Nono tidak saja menjadi kebanggaan keluarga, namun bagi para guru SD Inpres Buraen, bahkan seluruh masyarakat NTT. Bangga atas prestasinya, Gubernur Viktor B Laiskodat memberikan secara langsung hadiah yang diraih Nono.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usianya yang kini baru menginjak 7 tahun, anak keempat Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama ini sudah ikut kompetisi Olimpiade Matematika.
Baca SelengkapnyaWarganet mengaku mengalami peningkatan nilai usai mengikuti kelas online dari sang kakek.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat ia akan berangkat ke Jepang sebagai penerima beasiswa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak ada perjuangan dan kerja keras yang terbuang percuma. Sosok perwira TNI muda yang satu ini buktinya.
Baca SelengkapnyaKetujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.
Baca SelengkapnyaMeski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.
Baca SelengkapnyaBawaslu Kota Medan menelusuri video viral pejabat Dinas Pendidikan Medan yang meminta para kepala sekolah memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAnak-anak tampak ceria selama pembelajaran berlangsung
Baca Selengkapnya