Kisah bisnis haram para Pamen Polri
Merdeka.com - Satu per satu permainan kotor di Korps Bhayangkara terbongkar. Mulai dari polisi berpangkat bintara hingga jenderal, dengan kewenangan luar biasa menimbun harta dengan cara tak halal.
Anggota 'bermain' kasus, jadi beking judi, menilap narkoba, bukanlah cerita baru. Ini jelas mencoreng wajah Polri. Tingkat kepercayaan masyarakat pun semakin menurun.
Kasus korupsi bekas Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo jelas membuka tabir gelap. Tidak sendirian, Djoko pun kongkalikong dengan Brigjen Didik Purnomo dan perwira menengah AKBP Tedy Rusmawan. Tak tanggung-tanggung, proyek simulator SIM yang dijadikan bancakan hingga puluhan miliar rupiah.
Selesai ulah polisi nakal itu? Ternyata tidak. Dua anggota dengan pangkat ajun komisaris besar polisi (AKBP) menjadi sorotan. Yang satu terlibat jaringan narkoba, sedangkan satunya terima fulus miliaran dari perjudian.
Anggota Polda Kalimantan Barat, AKBP Idha Endri Prastiono dan Bripka MH Harahap dari Polsek Entikong ditangkap Polis Diraja Malaysia (PDRM) di Kuching. Keduanya ditengarai bagian dari sindikat narkoba WN Filipina.
Sementara di Polda Jawa Barat, AKBP MB menerima sekitar Rp 5 miliar dan USD 168 ribu yang diberikan AD dan T, para tersangka kasus judi online. Sebelumnya anak buah MB, AKP S telah menerima uang dari pelaku judi online sebanyak tiga kali.
Kapolri Jenderal Sutarman gerah melihat anak buahnya berulah. Dia pun menegaskan akan mengambil tindakan, serta mendorong agar pelaku yang terjerat pidana dihukum seberat-beratnya.
"Saya terus melakukan pembersihan ke dalam pada anak-anak kita yang terpengaruh. Makanya kita terus melakukan pembenahan ke dalam. Orang yang kita tangkap juga banyak, cuma datanya tidak bisa saya sampaikan di sini. Sudah kita lakukan langkah-langkah," ujar Sutarman di Bank Indonesia, Senin (1/9).
Irwasum Polri Irjen Pol Dwi Priyatno menegaskan polisi terlibat narkoba membuat malu Polri. Menurutnya anggota polisi akan dikenakan pemeriksaan internal guna menepis tudingan miring keterlibatan dalam peredaran narkoba.
"Dua oknum itu membuat nama baik kepolisian tercederai. Kita akan melakukan pemeriksaan internal jika terbukti anggota ada yang melanggar, kita proses secara hukum," kata Irjen Pol Dwi Priyatno di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (3/9).
Hari ini, merdeka.com akan mengulas cerita polisi yang berbuat kriminal. Siapa dan bagaimana sepak terjang mereka. Selamat menikmati.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaDiungkap sang istri, pria berparas tampan itu kerap mendapat hinaan.
Baca SelengkapnyaKeluarga ini punya semangat tinggi untuk belajar dan berjejaring
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal Polri blak-blakan ungkap anaknya tak lulus masuk Akpol.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaMomen Bintara Polri tak didampingi orang tua saat pelantikan menuai perhatian dari Kapolda Kaltara.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya