Kasus Siswa SMA Tusuk Teman di Sekolah: Korban Dibully Sejak SMP, Curhat ke Guru Diminta Sabar
DETIK-DETIK PENUSUKAN
Korban MRN (15) menderita 4 luka tusuk usai ditikam ARR (15). Rekaman CCTV memperlihatkan ARR keluar kelas sambil membawa pisau dan masuk ke kelas korban. Penusukan berlangsung cepat. Saat semua sibuk bersiap-siap melaksanakan upacara bendera. Pisau pelaku menyebabkan empat luka tusukan pada korban MRN.
Saat diperiksa penyidik, pelaku menyebut motifnya menusuk korban karen dendam sering di-bully. Keduanya sudah berteman sejak SMP. Perundungan yang dialami MRN dia rasakan sejak SMP.
"Memang, fakta yang kita dapatkan dari beberapa saksi, termasuk pelaku, di situ dugaan kuatnya karena sakit hati pelaku. Sakit hatinya kenapa, ya karena di-bully korban."
Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian, dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (1/8).
@merdeka.com
Pelaku mengaku sudah mendapat perlakuan bullying sejak SMP. Bahkan kesedihan akibat perundungan yang diterima sudah sempat diceritakan pada guru. Tetapi permintaan guru untuk sabar tak membuatnya cukup tenang.
"Mungkin pada saat itu gurunya belum bisa mendalami, hanya diarahkan sabar, diarahkan ke hal-hal positif," jelas Kasat Reskrim.
Terkait kasus itu, polisi sementara mengamankan barang bukti pisau, rekaman CCTV, dan baju korban dengan noda darah. Menurut Thomas, mengingat kedua korban dan pelaku adalah sama-sama anak bawah umur, penyidik menerapkan pasal 80 ayat 2 Undang-undang No 35/2014 tentang Perlindungan Anak.
berita untuk kamu.
"Karena keduanya ini anak bawah umur, sementara ini kasus sudah dinaikkan ke sidik (penyidikan). Status pelaku arahnya sudah sebagai ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum)," ungkap Thomas.
Saat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
"Untuk itu, kaitan kasus anak, wajib dilakukan upaya diversi (penyelesaian perkara pidana anak di luar peradilan pidana)," ujar Thomas mengakhiri
@merdeka.com
- Saud Rosadi
Saat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melibatkan psikolog sehingga perbuatan ayah tiri korban terbongkar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menimpa seorang siswi SMKN 1 Gunungputri, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para bocah yang melakukan aksi itu diketahui merupakan siswa salah satu sekolah menengah pertama (SMP).
Baca SelengkapnyaPara guru, siswa, hingga wali murid tak kuasa menahan haru bahagia saat SMK Prapanca 2 Surabaya kembali dibuka.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan untuk melatih mereka kepekaan mereka dalam bersosialisasi. Terselip harapan terbaik bagi para siswa SPN. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca SelengkapnyaAntar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaDi desa tempatnya tinggal, profesi yang tergolong hebat adalah Guru Agama.
Baca Selengkapnya