Kasus kiriman foto porno anggota DPRD Meranti mandek di polisi

Merdeka.com - Masih ingat kasus dugaan pengiriman foto porno melalui Blackberry Messenger (BBM) DPRD Kepulauan Meranti Darwin Suwandi, ke rekan wanitanya sesama anggota legislatif berinisial D? Hingga kini kasus itu belum juga diselesaikan Polres Kepulauan Meranti.

Kasus dugaan pengiriman foto porno itu terjadi November 2014. Setelah 1,5 tahun berjalan, kasus itu kini tak jelas berkasnya. Banyak pihak menduga polisi mempeti-eskan perkara tersebut.

Keresahan masyarakat atas hilangnya kasus itu dijawab oleh Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Z Pandra. Dia mengungkapkan penyelesian kasus tersebut masih berjalan.

"Kasus itu (pengiriman foto porno) masih berjalan, memenuhi petunjuk jaksa. Akan gelar perkar," ujar Z Pandra, Senin (21/3).

Gelar perkara yang dimaksud Pandra setelah pihaknya melengkapi berkas. Pandra juga tak menampik, kasus itu sampai ke tangan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau untuk dilakukan SP3. Namun Pandra menyatakan tetap akan dilanjutkan.

Dalam kasus ini, Darwin Suwandi yang merupakan anggota DPRD yang diusung Partai Amanat Nasional pada Pileg 9 April 2014 lalu itu, diduga mengirim gambar porno salah satu organ tubuh kepada rekan wanitanya, D yang merupakan politikus Partai Demokrat.

"Saat ini, kasus itu masih memenuhi P-19 Jaksa Penuntut Umum, serta akan segera digelar perkara di hadapan JPU," pungkas Pandra.

Kasus ini berawal saat suami D mendengar bunyi HP istrinya, Selasa 12 November 2014. Spontan, dia mengecek sebuah pesan, dan ternyata pengirimnya adalah DS.

Bak disambar petir, sang suami kaget melihat isi pesan BBM dari DS, ternyata foto porno gambar laki-laki yang tidak terlihat wajahnya tanpa mengenakan baju, dan celana dibuka ke bawah sampai lutut. Dalam gambar itu, juga terlihat tangan kanan yang dimasukkan ke celana dalam.

Tak ayal, pesan BBM itu menjadi sumber pertengkaran antara suami istri tersebut. Meski suaminya marah, sang istri tetap membantah dan menyatakan tidak punya hubungan spesial, hanya sebatas sesama wakil rakyat.