Juru bicara Atut sebut harta bosnya bertambah karena warisan
Merdeka.com - Juru bicara Gubernur Banten,Ratu Atut Chosiyah, Fitron Nur Ikhsan menduga naiknya kekayaan atasannya secara signifikan berasal dari harta warisan. Ayah Atut, TB H Chasan Sochib meninggalkan banyak tanah kepada putrinya.
"Kenaikan harta Atut itu kan orang tuanya meninggal. Lalu ada pembagian waris, ada peningkatan harta terutama di tanah. Ada pembagian warisan orang tuanya," terang Fitron dalam diskusi polemik 'Dinasti Atut Cenat-Cenut', di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (12/10).
Namun untuk memastikan, dia menyarankan agar dicek terlebih dulu ke Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Banten. "Saya soal LHKP konfirmasi ke Setda. Saya enggak tahu," tutupnya.
Dari data diakses merdeka.com melalui laman situs www.accch.kpk.go.id, pada Jumat (4/10), jumlah harta Atut pada 2006 diketahui hampir mencapai Rp 42 miliar, atau tepatnya Rp 41.937.757.80. Laporan itu terdiri 21 halaman.
Dalam laporan itu, Atut yang juga kakak kandung tersangka kasus dugaan suap pengurusan sengketa pemilihan Bupati Lebak, Banten, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, tercantum memiliki harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan mencapai Rp 19,160 miliar.
Aset itu berjumlah sekitar 122 dan tersebar di Bandung, Cirebon, Serang, Pandeglang, dan Jakarta Barat.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut bukti bahwa Nusantara berisikan 'harta karun' menakjubkan.
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaSurat dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Lantai Rumah, Isinya Bikin Haru
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaPermen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.
Baca SelengkapnyaKendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.
Baca SelengkapnyaPenjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Baca Selengkapnya