Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata Tutup: Mungkin Kalah Saing dengan Barang Baru
Lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya PT Sepatu Bata Tbk.
Lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya PT Sepatu Bata Tbk.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai tutupnya pabrik Sepatu Bata akibat mengalami kerugian.
Menurutnya, sebuah usaha pasti mengalami kondisi naik turun dan bisa kalah bersaing.
"Ya ini kalo masalah ada pabrik yang tutup, sebuah usaha itu naik turun karena kondisi, karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi usai meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5).
Meski begitu, kepala negara nenekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat baik yang mencapai 5,11%.
"Tapi yang jelas secara makro perkembangan ekonomi kita sangat baik 5,11 persen," kata Jokowi.
Sebelumnya, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta menyampaikan lebih dari 200 orang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat ditutupnya pabrik sepatu Bata di daerah itu, PT Sepatu Bata Tbk.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Purwakarta Didi Garnadi telah menerima informasi dari manajemen mengenai kondisi PT Sepatu Bata yang gulung tikar akibat sepi order.
Menurut dia, akibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan PHK para karyawannya secara bertahap. Jumlah karyawannya yang terkena PHK sebanyak 233 orang.
merdeka.com
Presiden menekankan bahwa tutupnya pabrik perusahaan dalam negeri bernama PT Sepatu Bata Tbk itu tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang cukup menyita perhatian publik antara lain soal denda terhadap produk sepatu yang dipesan seorang konsumen dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaKemenangan Prabowo-Gibran diyakini karena efek Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi juga menginginkan produksi pertanian Jawa Tengah kembali ke posisi dua
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaBeras saat ini langka dan harganya sangat melejit.
Baca Selengkapnya