Jimly minta pemerintah verifikasi dulu sebelum blokir situs radikal
Merdeka.com - Anggota Tim 9 Jimly Asshiddiqie mengatakan pemerintah seharusnya tidak menelan mentah-mentah rekomendasi dari BNPT terkait pemblokiran situs Islam yang masuk kategori radikal. Seharusnya, kata Jimly, sebelum pemblokiran, situs-situs Islam diseleksi terlebih dulu.
"Saya rasa sebaiknya memang rekomendasi dari BNPT itu tidak mentah-mentah diterima oleh menteri. Menteri menyeleksi lagi. Jadi ada tim verifikasi. Sebab, akhirnya yang punya kewenangan kan menteri. Jadi jangan mentah-mentah," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/4).
Jimly mengatakan pentingnya penyeleksian situs itu sebelum diblokir karena ada beberapa situs Islam yang dianggap tidak membahayakan.
"Kalau BNPT dia kan mau maksimum mintanya. Mintanya 100, tapi menteri bisa beri pertimbangan. Dari permintaan 100, dikasih 75. Nah ini kesannya tidak ada klarifikasi dan penyaringan. Seakan-akan ada kesan sikat dulu, urusan belakangan. Seperti memberlakukan beban pembuktian terbalik. Sikat dulu, sampai yang bersangkutan membuktikan bahwa dia tidak salah," ujarnya.
Sebab, kata Jimly, jika tidak diseleksi juga akan mengganggu prinsip kebebasan pers. "Kalau ini dibiarkan bisa ganggu juga prinsip-prinsip freedom of the press. Nanti bisa aja pemerintah lakukan tindakan yang sama. Dibredel dulu, baru urusan belakangan," ujarnya.
Jimly juga khawatir adanya Islam phobia atas peristiwa ini. Di mana orang-orang menjadi takut dengan agama Islam. Namun, Jimly masih yakin Indonesia dengan mayoritas penduduknya Islam dapat menyebarkan ajaran yang cinta damai selain terorisme.
"Nah yang dikhawatirkan sebagian orang begitu. Tapi saya kira sebaiknya jangan dulu terlalu jauh lah. Insya allah para pejabat ini kan Islam semua.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hak angket merupakan kewenangan politik DPR, bukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaJK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaDia meminta MK untuk tidak takut mengabulkan permohonan timnas AMIN.
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie meminta anggota DPR RI tak mempelebar penggunaan hak angket menjadi pemakzulan Presiden.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN mengklaim sejauh ini tidak memobilisasi pejabat publik yang masih berafiliasi dengan pemerintah.
Baca Selengkapnya