Jelang SBY lengser, kasus gizi buruk muncul di Jambi
Merdeka.com - Masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak lama lagi akan berakhir. Klaim SBY yang menyatakan penurunan tingkat penduduk miskin nampaknya cuma isapan jempol.
Hal itu terbukti kasus anak-anak pengidap gizi buruk kembali muncul. Kali ini peristiwa itu terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, sepanjang 2013 mereka menemukan tiga kasus bayi kurang gizi atau gizi buruk.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Ahmad Putra, dan Kepala Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat, Suryadi SP, mengatakan, dua dari tiga bayi dengan gizi buruk itu merupakan warga pindahan dari Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara.
"Kasus gizi buruk pada balita ini diketahui saat orang tua para bayi memeriksakan kesehatan anaknya," kata Ahmad, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Minggu (17/11).
Ahmad mengatakan, salah satu balita yang baru berusia lima bulan saat ditimbang hanya memiliki bobot tubuh 3,4 kilogram. Jauh di bawah berat normal bayi pada usia sama, yakni enam kilogram.
Sementara P, balita berusia dua bulan pindahan dari Kabupaten Muarojambi berjenis kelamin perempuan, berat badannya hanya 2,8 kilogram. Lazimnya, bayi berumur dua bulan memiliki bobot minimal empat kilogram.
Begitu juga dengan AL, balita dari Nias, yang berjenis kelamin laki-laki. Saat ditemukan usianya sembilan bulan, tapi berat badannya hanya 4,4 kilogram, dari seharusnya mencapai tujuh kilogram.
Suryadi mengatakan, semua balita ini sudah mendapat bantuan dari dinas kesehatan setempat selama tiga bulan sebesar Rp 300 ribu saban bulan. Bantuan yang diberikan bukan berupa uang tunai, tapi asupan gizi berupa racikan Formula F100 yang diberikan secara khusus bagi balita penderita gizi buruk. Selama masa pemberian asupan ini, berat tubuh ketiga balita tersebut berangsur-angsur normal.
"Masalah ini dapat diketahui dengan cepat sehingga tiga balita tersebut cepat mendapatkan penanganan. Dalam tiga bulan masa penanganan, kondisinya akan kembali normal," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada masa ini, risiko penyakit pada bayi meningkat, memerlukan perhatian khusus dalam hal pencegahan dan perawatan.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaKolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah hal kerap dilakukan oleh bayi dan anak dengan salah sehingga menyebabkan munculnya masalah.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaKasus bayi alami kritis karena diduga jadi korban kelalaian perawat.
Baca SelengkapnyaJika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, Apdesi Jember hari ini akan melakukan aksi ke Dinas Kesehatan dan DPRD Jember untuk mencari solusi konkret.
Baca Selengkapnya