Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jejak Harimau Sumatera Kembali Muncul di Kampar

Jejak Harimau Sumatera Kembali Muncul di Kampar Jejak Harimau Sumatera Kembali Muncul di Kampar. ©2020 Merdeka.com/Abdullah Sani

Merdeka.com - Jejak kaki Harimau Sumatera kembali muncul di Desa Trimanunggal dan Desa Mukti Sari, Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. Peristiwa ini merupakan kedua kalinya. Sebelumnya jejak harimau itu ditemukan di Desa Kota Garo, Tapung Hilir, kabupaten yang sama.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III MB Hutajulu mengatakan, jejak satwa belang itu ditemukan di kawasan kebun plasma sawit blok 3P milik Yuli Hasibuan.

"Posisi jejaknya tak jauh dari pemukiman warga," ujar Hutajulu, Jumat (24/1).

Penemuan jejak kucing besar yang kini dilindungi oleh negara akibat jumlahnya yang terus menurun tersebut dilaporkan masyarakat Rabu (22/1) kemarin.

"Menindaklanjuti temuan itu, kami dibantu tim polisi kehutanan dan aparat setempat meninjau lokasi ditemukannya jejak harimau itu," kata Hutajulu.

Namun, jejaknya hewan bertaring itu sudah mulai hilang karena terkena hujan sejak kemarin. Tapak kaki tersebut berukuran panjang 14 Centimeter dengan lebar 12 Cm.

"Diperkirakan jejak tersebut merupakan jejak harimau dewasa. Kita menduga harimau ini dari Taman Hutan Raya (Tahura) yang berada di wilayah Minas," jelasnya.

Saat ini, tim melakukan sosialisasi terkait kemunculan Harimau Sumatera dengan membagikan poster. Poster itu berisi cara penanganan apabila terjadi perjumpaan dengan satwa dilindungi tersebut.

Rencananya Balai Besar KSDA Riau akan kembali menurunkan timnya untuk melakukan sosialisasi mitigasi konflik Harimau Sumatera. Pihaknya bersama aparat pemerintah desa setempat telah sepakat untuk membentuk desa ramah konflik satwa liar dengan langkah awal membentuk Group Penanggulangan Konflik Satwa (GPKS) tingkat desa.

"Kita mengimbau kepada masyarakat agar untuk sementara mengurangi aktivitas berkebun di malam hari. Apabila melakukan aktivitas diharapkan untuk berkelompok, tidak seorang diri," tuturnya.

Tim meminta jika perangkat desa dan masyarakat menemukan kembali jejak baru, sisa kotoran atau bekas cakaran satwa segera menginformasikan kembali ke Balai Besar KSDA Riau di nomor call centre 081374742981.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran
3 Pekan Kampanye, Bawaslu Jabar Temukan 10 Jenis Dugaan Pelanggaran

Sejak tahapan kampanye Pemilu 2024 dimulai pada 28 November 2023, Bawaslu Jawa Barat mencatat 10 jenis dugaan pelanggaran di 22 kota dan kabupaten.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

Baca Selengkapnya
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris
“Terpaksa” Pulang ke Kampung Halaman Demi Mertua, Pria Bantul Ini Teruskan Usaha Ayah Jadi Pembuat Keris

Untuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI

Baca Selengkapnya
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya