Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini luka dan derita korban Gunung Sinabung

Ini luka dan derita korban Gunung Sinabung XL Sinabung. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Masih meletusnya Gunung Sinabung di Sumatera Utara, menimbulkan banyak luka dan derita bagi para pengungsi. Kemarin, Gunung Sinabung kembali mengeluarkan awan panas.

Para pengungsi kian bertambah, bahkan sampai ribuan jumlahnya. Dan, mereka mulai mengeluh dengan adanya kejadian ini.

Para pengungsi sudah berkeluh kesah timbulnya berbagai penyakit akibat debu Gunung Sinabung. Ironisnya, di antara pengungsi ada yang sampai terserang penyakit muntah darah.

Sebenarnya masih banyak lagi luka dan derita yang dialami korban letusan Gunung Sinabung. Untuk itu, merdeka.com mencoba merangkumnya sebagai berikut:

Berbulan-bulan berada di pengungsian

Pemberitaan soal Sinabung nyaris tak terdengar. Para pengungsi yang sudah bertahan di posko-posko selama tiga bulan kalah oleh satu hari banjir Jakarta.Saat pengungsi Sinabung bertambah menjadi 26.088 orang atau 8.103 kepala keluarga (KK). Gunung ini terus meletus. Bahkan Senin (14/1) lalu, tercatat tak kurang dari 30 kali letusan.Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla meminta korban bencana meletusnya Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara agar diperhatikan. JK meminta kebutuhan pengungsi, termasuk sayur mayur bisa dipenuhi.Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku pemerintah pusat dan daerah terus melakukan pelbagai upaya untuk menangani masalah pengungsi. Namun, agar semua dapat terorganisir dengan baik, SBY memerintahkan semuanya dikendalikan dari pusat.

Bukan termasuk bencana nasional

Penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut, dinyatakan langsung di bawah kendali Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, peristiwa yang membuat puluhan ribu warga mengungsi berbulan-bulan itu tetap bukan bencana nasional."Presiden tidak menyebut bencana nasional. Ini hampir sama dengan penanganan erupsi Gunung Merapi dulu yang juga diinstruksikan pengendalian di bawah BNPB," tulis Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan pendek menjawab pertanyaan wartawan, Jumat (24/1) lalu.Sebelumnya, Sutopo juga menginformasikan, Presiden SBY menetapkan langkah dan kebijakan, solusi dan program untuk mengatasi erupsi Gunung Sinabung, pengungsi dan dampak letusannya.Presiden SBY setelah melihat langsung di lapangan, mendengar dan berdialog dengan berbagai unsur yang terlibat penanganan erupsi Gunung Sinabung, Presiden menetapkan langkah dan kebijakan, solusi dan program untuk mengatasi erupsi Gunung Pengungsi dan dampak letusannya.Langkah-langkah itu, yaitu menjaga kewaspadaan dan meningkatkan bantuan kepada pengungsi. Sebab, sesuai analisis vulkanologi, kecenderungan erupsi menurun, tapi belum ada kepastian kapan akan berakhir.

Pengungsian dijadikan tempat pernikahan

Warga di sekitar Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumut terus mengungsi ke 25 lokasi yang disediakan. Namun, proses pengungsian menghadapi sejumlah kendala.Selain kekurangan logistik, juga ada kendala lain dalam proses pengungsian. Jambur (biasanya merupakan lokasi penyelenggaraan pertemuan atau pesta adat masyarakat Karo) yang jadi bagian dari lokasi pengungsian tidak lagi bisa digunakan untuk pengungsian. Soalnya, akan digunakan untuk menggelar pesta perkawinan."Kan memang untuk pesta itu gunanya, karena pasangan yang mau menikah kan sudah jauh-jauh hari memesannya. Kalau akan dipakai, pengungsi ya kita pindahkan ke tempat lain," kata Jhonson Tarigan, Ketua Media Center Posko Penanggulangan Erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe, Karo, Minggu (24/11).Kendala ini juga dibahas dalam rapat gabungan di Posko Penanggulangan Erupsi Gunung Sinabung di Kabanjahe Karo, Minggu (24/11) siang. "Kita memang ada kendala di jambur-jambur, karena itu pengungsian kita fokuskan ke gereja, masjid dan los di desa-desa," jelas Letkol Prince Meyer Potung, Dandim 0205 Karo.Selain itu, jumlah personel penanggulangan erupsi pun dinilai masih kurang. "Sekarang personel gabungan bersama para relawan berjumlah sekitar 500 orang, sebenarnya jumlah ini masih kurang," imbuh Meyer.

Di tempat pengungsiang terdapat ribuan jiwa

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah pengungsi hingga hari ini mencapai 17.094 jiwa atau 5.556 kepala keluarga (KK). Mereka tersebar dalam 31 titik pengungsian.Sutopo menambahkan, berbagai upaya dilakukan dalam menangani bencana tersebut. Seperti melakukan validasi data terhadap warga terdampak dan distribusi logistik ke-31 titik pengungsian. Kemudian meninjau lokasi pos pengungsian dan melakukan rapat koordinasi dengan Deputi Menkokesra.Sedangkan untuk kebutuhan-kebutuhan yang mendesak, kata Sutopo adalah peralatan dapur, tabung gas, masker, matras, tikar, bumbu masak, tangki air dan penerangan pos pengungsian."Personel yang kita kerahkan 688 orang. Terdiri dari BNPB 8 orang, BPBD Prov Sumut 10 oran, Pemkab Karo 25 orang, Prov Jambi 26 orang, Prov Riau 10 orang, Kab. Serdang Bedagai 3 orang, Kab. Pak Pak Barat 3 orang, TNI 328 orang, Polri 125 orang dan relawan 150 orang," katanya dalam siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (6/12/2013).

Tak ada bilik bercinta

Puluhan ribu pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung masih bertahan di 42 titik lokasi penampungan. Selain, bantuan logistik, mereka juga memerlukan ruang khusus untuk bercinta.Fasilitas ini dinilai sangat diperlukan pasangan suami istri, yang mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung. Sebab, mereka sudah berada di pengungsian sejak sekitar 4 bulan lalu.

"Menurut saya, pengadaan ruangan biologis bagi pengungsi Sinabung ini sudah layak kita sediakan. Pasangan suami istri yang mengungsi juga memerlukan tempat untuk menyalurkan hasrat," ujar Koordinator Pengamanan dan Penyelamatan Pengungsi Sinabung, Kombes Pol Darman Sinuraya, saat rapat koordinasi pendampingan penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (21/1).Direktur Direktorat Sabhara Polda Sumut ini menilai keberadaan bilik cinta dapat mengantisipasi jatuhnya korban jiwa saat letusan besar terjadi. Sebab, selama ini, beberapa di antara pasutri pengungsi nekat menghadapi bahaya, dengan pulang ke rumah, demi melepas hasrat.Keluhan mengenai kebutuhan bilik cinta ini didengar Sinuraya langsung dari seorang pengungsi, Norman Ginting (29). Warga Kecamatan Naman Teran, Karo ini bahkan mengaku sudah beberapa kali pulang ke rumah hanya untuk berhubungan intim dengan istrinya. "Dia berharap ada ruang biologis di sana," pungkas Sinuraya.

Baca juga:SBY: Sudah saya ingatkan untuk tetap tinggal di penampunganIni kronologi tewasnya 7 anggota GMKI di Gunung SinabungRizal Sahputra, jurnalis yang tewas di Sinabung dikenal beraniIni status BBM terakhir Rizal, jurnalis yang tewas di SinabungErupsi dahsyat Gunung Sinabung tewaskan 14 warga

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat

Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat

Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau

Baca Selengkapnya
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan

Bantuan diberikan berupa air mineral, sembako, hingga obat-obatan.

Baca Selengkapnya
4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat

4 Pendaki yang Hilang di Gunung Sanghyang Bali Ditemukan Selamat

Empat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.

Baca Selengkapnya