Ini kesaksian Ujang soal pembunuhan sadis Sisca Yofie
Merdeka.com - Usman Suparman (18) blak-blakan saat memberi kesaksian dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Sisca Yofie di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Usman alias Ujang sahabat Ade ini berkisah sebelum dan sesudah kejadian yang menewaskan wanita cantik pada Senin 5 Agustus 2013 lalu.
Ujang ingat betul petang itu. Sebelum kejadian ia baru saja buka puasa di masjid bersama Ade. Seketika Wawan menggunakan sepeda motor datang menjemput Ade, sekitar pukul 18.05 WIB.
Sebelum berangkat, sekitar lima menit Wawan dan Ade membicarakan sesuatu di gudang masjid. Terhalang tembok pembatas, Ujang tak mendengar apa yang diperbincangkan.
Selanjutnya paman dan keponakan pergi meninggalkan menggunakan sepeda motor Suzuki Satria. "Saya enggak mengerti mereka pergi kemana, saya juga enggak tahu apa yang dibawa," kata Ujang di PN Bandung, Senin (13/1).
Ujang kemudian pergi ke Warnet. Satu jam berselang Ade menghampirinya. "Saya disimpan sama Wawan di Giant (Supermarket Jalan Dr Junjunan)," cerita Ujang menurutkan perbincangan bersama Ade saat itu kepada majelis hakim yang dipimpin Parulian Lumban Toruan.
Ujang tak mengerti maksud kedatangan Ade menghampirinya ke warnet. Ia kemudian diajak Ade untuk menginap di rumahnya di bilangan Pasteur Bandung.
Kemudian oleh istri Wawan, Lia, ia disuruh ke Cililin Kabupaten Bandung Barat menyerahkan obat. Ia yang diberi upah Rp 20 ribu sama sekali tak mengetahui apa yang sudah terjadi. Sesudahnya Ujang kembali ke rumah Ade.
"Di rumah Ade saya tidur saja, cuma Ade memang kaya mau menyampaikan sesuatu cuma tidak jadi," paparnya.
Besoknya, tepatnya Magrib, Ade mengakui perbuatannya. Bahwa apa yang ada di pemberitaan di media massa atas kematian Sisca Yofie adalah Ade dan Wawan.
"Kata Ade yang melakukan itu Ade sama A Wawan," ungkapnya yang mengaku kaget mendengar itu.
Ade kepada Ujang mengaku motif awal melakukan pembunuhan yakni pencurian. Saat melintas di depan indekos Sisca melihat tas dengan mobil terbuka. Sementara itu Sisca sedang membuka pagar. Tas berhasil diraih, Sisca berontak dan mengejar hingga merangkul pundak Wawan.
"Terus katanya Sisca jatuh dan nyangkut ke gir," imbuhnya. Ade usai kejadian melarikan diri dan diturunkan Wawan dengan diberi upah Rp 100 ribu. Sedangkan Wawan pergi ke Cililin.
Untuk diketahui Sisca tewas di lapangan Abra atau terseret sekitar 800 meter. Saat rambut Sisca menyangkut di gir, Wawan menebas untuk melepas karena laju motor yang semakin pelan. Sisca tewas bersimbah darah.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi kocak kedua anak Ucok Baba yakni Nabila dan Atha Ammar langsung mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaIa juga sering jadi saksi kemesraan rumah tangga Gus Iqdam dan Ning Nila
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaMembiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.
Baca SelengkapnyaAdi Hermawan (25) gelap mata setelah mendapatkan kabar istrinya dilecehkan. Dia pulang ke rumah dan menikami pelaku yang masih ada hubungan saudara dengannya.
Baca SelengkapnyaKapolsek menjelaskan, awalnya warga mengira korban hanya terluka di bagian kaki karena banyak darah mengalir.
Baca SelengkapnyaSeorang kuwu desa yang memiliki cinta begitu besar kepada mendiang istrinya. Pembuktian tak terduga bahkan telah dilakukannya.
Baca SelengkapnyaAji Yusman menyebut jika saat itu dokter yang memeriksa kandungan sang istri sampai heran
Baca Selengkapnya