Ini kesaksian korban dianiaya jawara hingga digantung di pohon
Merdeka.com - Widya Pratna (22), korban penganiayaan dua jawara di Meruya Selatan yakni Hasanudin alias Pelor (40) dan Edi Sarwono alias Edi (37), membantah semua pernyataan Pelor yang mengatakan korban mengajak jalan anaknya, Alan (15) ke puncak. Dia mengaku justru diminta Alan untuk menyopiri mobil sewaan ke puncak.
"Saya gak ngajak dia (Alan). Justru saya diminta dia buat nyetirin mobil APV ke puncak. Saya juga yang nyari mobilnya ke rental," ujar Widya kepada merdeka.com, saat ditemui di rumahnya di Jl H Merlin RT 3 RW 4, Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (28/11).
Sulung dari tiga bersaudara itu menuturkan, bersama Alan, dan tujuh orang lainnya berangkat ke Puncak, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (23/11) sore sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka kembali ke Jakarta keesokan harinya, Senin (24/11) siang sekitar pukul 11.00 WIB.
"Sepulang dari puncak itu, pas lagi istirahat di rumah, saya disamperin Bang Pelor, terus dibawa ke Lawson, terus ke lapangan. Nah di lapangan itu saya disiksa," ujarnya.
Mahasiswa semester lima di salah satu kampus swasta di Jakarta Selatan itu membantah jika selama di puncak dirinya mengajak Alan minum minuman beralkohol. "Minum dari mana, duitnya saja sudah ngepas buat nyewa mobil, bayar vila, tol, makan. Itu saja saya gak ikut patungan," tutur dia.
Kepala Polsek Kembangan Komisaris Polisi Heru Agus mengatakan, kedua pelaku menganiaya dengan cara menyeret dan menggantung korban. "Motif pelaku kesal karena korban membawa anaknya ke Puncak Bogor," kata Heru di Jakarta, Rabu (27/11).
Heru mengatakan, Hasanudin dan Edi menyiksa korban di Jalan H Juhri, Kompleks Pajak RT 006/08 Meruya Selatan, Jakarta Barat, pada tanggal 25 November 2013 lalu. Heru menjelaskan bahwa awalnya Hasanudin membawa korban dengan sepeda motor untuk dipertemukan dengan tersangka Edi. Selanjutnya, kedua tersangka membawa korban ke lokasi kejadian.
Kedua tersangka mengikat dengan tali tambang dan menyeret korban sejauh beberapa meter, kemudian digantung pada pohon besar setinggi 3 meter. Heru menuturkan bahwa tersangka juga memukul korban selama sejam saat digantung pada pohon tersebut.
"Setelah pelaku puas menyiksa, korban di-'turunin' dan disuruh pulang," ujar Heru.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan kedua jenazah ini bermula ketika pembantu mengetuk pintu namun tidak ada jawaban dari kedua korban.
Baca SelengkapnyaSidang Penganiayaan Santri di Kediri, Ibu Korban Sebut Anaknya Dianiaya sejak Agustus 2023
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaAditya, disebut sebagai korban salah tangkap hingga mengalami penganiayaan
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaEks Panglima TNI itu punya alasan tersendiri sebelum menerima lamaran sang perwira Polri bagi putrinya.
Baca Selengkapnya