Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ingin punya rumah di Jakarta harus punya gaji minimal Rp 7 juta

Ingin punya rumah di Jakarta harus punya gaji minimal Rp 7 juta Pembangun rumah KPR. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Harga rumah di wilayah Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai angka di atas Rp 300 juta. Harga selangit itu membuat masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tidak mampu menjangkau.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ali Tranghanda, pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW). Dia mengatakan, untuk bisa mencicil rumah di wilayah Jakarta dan sekitarnya saat ini paling tidak harus punya penghasilan Rp 7,5 juta hingga Rp 10 juta.

Selain karena biaya cicilan yang mahal pembeli juga harus merasakan beban bunga KPR tinggi. Saat ini BI rate naik mencapai 7,75 persen.

"Dulu orang bisa mimpi buat beli rumah di sini. Sekarang mimpi pun rasanya mustahil," kata Ali, Jumat (13/2).

Harga rumah Rp 300 juta itu paling murah di Jabodetabek. Itupun untuk rumah minimalis dan tipe 36. Kalaupun mau mencari yang berada di kisaran harga ini, masyarakat harus mencarinya di pinggiran kota Jakarta seperti Depok, Parung, Bekasi, dan Cileungsi. Untuk MBR yang bekerja di tengah kota tentu harus mengeluarkan cost transportasi lebih besar jika membeli rumah di pinggiran Jakarta.

"Misalkan beli rumah di Parung, kerja di Jakarta, ongkosnya sehari bisa 50 ribu. Sebulan 20 hari kerja bisa habis 1 juta buat ongkos transport saja. Belum lagi makan, service kendaraan, dan pengeluaran lainnya," tutur Ali.

Di samping itu MBR juga harus membayar uang muka sebesar 30 persen dari harga beli. Misalkan harga belinya Rp 300 ribu, berarti MBR harus punya uang sebesar Rp 90 juta untuk membayar uang muka. Jadi kalau aman, menurut Ali, harus punya penghasilan paling tidak Rp 10 juta. Penghasilan Rp 7,5 juta itu sudah pas-pasan.

"Kalau sudah bicara MBR, solusi satu-satunya adalah pemerintah. Pemerintah harus effort lebih keras lagi untuk bisa membantu MBR. Ini kan memang persoalan kepentingan publik. Jadi pemerintah harus turun tangan," ujarnya.

Salah satu program pemerintah yang akan dijalankan adalah membangun sejuta rumah untuk rakyat kecil. Menurut Ali program tersebut hanya mimpi dan omong kosong. Sebab, dahulu pun pemerintah pernah membuat program serupa, yaitu akan membangun 200 ribu rumah untuk rakyat kecil. Tapi tidak terealisasi.

"Ngimpi, bangun sejuta rumah itu enggak gampang. Siapa yang mau membangun. Pemerintah harusnya punya kebijakan untuk menjamin harga tanah murah. Punya bank tanah. Jadi pengembang juga tidak ragu untuk membantu mewujudkan program tersebut," jelasnya.

Saat ini pemerintah, menurut Ali, belum menerapkan sistem bank tanah. Ini nantinya untuk menjamin pengembang agar aman untuk membangun perumahan rakyat. Jadi pengembang tidak perlu takut rugi karena tanah yang naik. Ada tanah yang harus dipatok harganya oleh pemerintah agar tidak naik. Selain itu pemerintah belum memiliki lembaga yang fokus mengurus pembangunan rumah untuk rakyat kecil.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jakarta Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Begini Cara Atur Keuangan dengan Gaji UMR
Jakarta Jadi Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Indonesia, Begini Cara Atur Keuangan dengan Gaji UMR

Gaji UMR DKI Jakarta saat ini sebesar lebih kurang Rp5 juta sudah cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari per bulan.

Baca Selengkapnya
Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Paling Mahal Se-Indonesia, Buruh Sebut Gaji Ideal Rp7 Juta Sebulan
Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Paling Mahal Se-Indonesia, Buruh Sebut Gaji Ideal Rp7 Juta Sebulan

Besaran upah pekerja di Jakarta masih tak sebanding dengan kenaikan laju inflasi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Pengeluaran Paling Besar yang Buat Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Jadi Paling Mahal
Ternyata Ini Pengeluaran Paling Besar yang Buat Biaya Hidup di Jakarta dan Bekasi Jadi Paling Mahal

Nilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'
Rumah Sederhana Ini Punya Fasilitas Menakjubkan, Buka Pintu Langsung Laut Cantik 'Orang Kaya Mah Lewat'

Meski sederhana, namun pemiliknya setiap hari dimanjakan dengan berbagai hal menakjubkan.

Baca Selengkapnya
Kisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari
Kisah Ibu Asal Madiun Jualan Pentol Tepung Kanji di Rumah, Omzetnya Capai Rp6 Juta per Hari

Ia berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil

Baca Selengkapnya
Bikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta
Bikin Tercengang, Harga Rompi Ojek Gunung Muria Capai Ratusan Juta

Aneh tapi nyata, harga jaket ojek di Gunung Muria sentuh angka ratusan juta per setel. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah
Curhat Buruh di Yogyakarta saat May Day: Susah dengan Gaji Kecil Bisa Beli Rumah

Sejumlah serikat buruh di Yogyakarta memperingati Hari Buruh atau May Day

Baca Selengkapnya
Standar Hidup Layak di Jakarta Rp15 Juta per Bulan, Pengeluaran Terbesar di Sewa Rumah dan Tagihan Listrik
Standar Hidup Layak di Jakarta Rp15 Juta per Bulan, Pengeluaran Terbesar di Sewa Rumah dan Tagihan Listrik

Pengeluaran terbesar lainnya ada di komoditas operasional kendaraan seperti bensin.

Baca Selengkapnya
Biaya Hidup di Jakarta Rp14,8 Juta per Bulan dan UMR Hanya Rp5 Juta, Bagaimana Cara Bertahan?
Biaya Hidup di Jakarta Rp14,8 Juta per Bulan dan UMR Hanya Rp5 Juta, Bagaimana Cara Bertahan?

UMR Jakarta 2024 ditetapkan hanya sebesar Rp5.067.381. Artinya, masih terdapat selisih keuangan yang cukup tumpang antara pendapatan dan pengeluaran.

Baca Selengkapnya