Ikut Vaksinasi Covid-19, Polisi di Malang Berharap Kerja lebih Aman dan Nyaman
Merdeka.com - Aiptu Deddy Harvidya, Personel Polresta Malang Kota mengantre mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Sambil duduk di kursi, tangannya memegang selembar kertas antrean yang akan diserahkan kepada vaksinator alias petugas penyuntik vaksin.
Deddy bersama 50 orang temannya bergiliran mendapatkan vaksin Covid-19 di Klinik Polresta Malang Kota. Sementara 150 Orang personel lainnya dibagi di Klinik Kimia Farma Semeru, dan RSIA Husada Bunda Jalan Pahlawan Trip Kota Malang.
"Lillahi ta Allah, semoga saya dan semuanya berjodoh dengan vaksin ini. Sehingga nantinya lebih aman dan nyaman dalam menjalankan tugas," kata Deddy usai mendapatkan suktikan vaksin di Klinik Polresta Malang Kota, Jalan Pahlawan Trip Kota Malang, Rabu (24/2).
Deddy mengaku tidak merasakan sesuatu yang aneh dengan vaksinasi yang diterimanya, kecuali rasa dari tusukan jarum suntik. Suntikan itu dirasa sama seperti sutikan obat yang lain.
Namun, kata Deddy, sejak pagi sudah menyiapkan diri untuk mendapatkan vaksinasi. Ia mengaku benar-benar dalam kondisi siap, baik visik maupun mental.
"Awalnya sarapan dulu, karena memang disarankan begitu ya. Saya sendiri rutin konsumsi Vitamin C selama bertugas," tegasnya.
Suntikan vaksin Covid-19, bagi Deddy memberi semangat baru dalam menjalankan tugas sebagai seorang abdi negara. Walaupun, tugas itu sudah melekat dalam menjamin keamanan di masyarakat. Apalagi selama pandemi, tugasnya dan personel kepolisian yang lain begitu ekstra turut menekan angka penyebaran.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simamarta mengatakan vaksinasi dijadwalkan selama tiga hari untuk 680 orang personel. Sesuai tahapan, vaksinasi tersebut untuk TNI dan Polri guna mendukung tugasnya dalam melayani masyarakat.
"Tahap pertama dokter dan tenaga kesehatan, tahap kedua ini TNI dan Polri baru itu saja," tegas Leo.
Leo yang sebelumnya pernah terpapar Covid-19 juga menjalani vaksinasi. Selanjutnya Leo bersama personel lain akan menjalani vaksinasi kedua setelah dua minggu dari suntikan pertama.
"Saya kebetulan hari ini juga ikut mengawali kegiatan vaksin, karena walaupun saya pernah kena di aturan terbaru WHO itu 3 bulan setelah terkena boleh dilakukan vaksin," urainya.
Para personel yang sudah menjalani vaksinasi mendapatkan lembaran semacam tanda bahwa yang bersangkutan selesai divaksin.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tahanan digunduli guna pemeriksaan identitas, badan atau kondisi fisik dan menjaga atau memelihara kesehatan serta mengidentifikasi penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaDi sana tampak beberapa kilatan cahaya kuning yang diduga letusan dari tembakan pelaku dari dalam mobil VRZ.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaLangkah-langkah preemtif, preventif, maupun represif akan dilakukan kepolisian dalam mewujudkan Jateng bebas knalpot brong.
Baca Selengkapnya