ICW sebut ada tiga kandidat yang tak layak jadi anggota Ombudsman
Merdeka.com - Panitia Seleksi (Pansel) telah menyerahkan 18 orang calon anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) kepada Komisi II DPR RI untuk menentukan 9 orang dalam keanggotaan ORI. Namun Masyarakat Peduli Pelayanan Publik (MP3) menyayangkan adanya tiga orang calon yang mempunyai catatan buruk.
"Seleksi ini sudah berjalan dengan benar. Meskipun ada tiga orang kandidat yang mempunyai catatan" ujar Koordinator Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri Antoni Arif di Kantor ICW, Minggu (17/1).
Catatan ketiga calon tersebut bervariasi yakni adanya keterkaitan calon dengan partai politik, potensi calon melanggar undang-undang, aspek kinerja yang buruk di posisi sebelumnya, KDRT serta adanya penggunaan fasilitas negara yang tidak sesuai.
Ketika ditanya mengenai inisial ketiga calon tersebut, MP3 enggan menjelaskan lebih jauh.
Namun pihaknya tetap mendukung penuh hasil seleksi oleh pansel tersebut. Dengan catatan, tidak mengulangi beberapa kesalahan terdahulu dan mendorong agar DPR cepat melakukan fit dan proper.
"DPR jangan mengundur-undur dan mencari cari alasan diundurnya fit dan proper. Kami juga meminta komisi II DPR arif dan bijaksana serta melihat secara objektif dan tidak perlu mendengarkan suara sumbing calon yang tidak lolos seleksi," tambah Febri Hendri.
Diketahui Pansel telah menyerahkan 18 nama kepada Presiden Joko Widodo untuk dilakukan fit and propertes ke DPR terkait pemilihan anggota Ombudsman.
Mereka adalah Adhar Hakim, Adrianus Eliasta Meliala, Ahmad Alamsyah Saragih, Ahmad Su'adi, Alvin Lie Ling Piao, Amzulian Rifai, dan Anung Didik Budi Karyadi.
Selanjutnya ada Dadan Suparjo Suharmawijaya, Djuni Thamrin, Gunarto, Helda Ritta Tirajoh, Hendra Nurtjahjo, Idham Ibty, Laode Ida, Lely Pelitasari Soebekty, Ninik Rahayu, Rohina Budi Prihatin dan Sudarto.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana meminta Jokowi menundanya hingga Dewan Pengawas KPK menyelesaikan sidang dugaan tiga pelanggaran etik Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaPetisi tersebut sebagai pengingat yang isinya adalah agenda perubahan tanpa sengaja sama iramanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies berharap dengan dukungan ulama ini, jangkauannya akan semakin meluas.
Baca SelengkapnyaKetika pejabat turun dalam kontestasi politik sangat sulit menghindari conflict of interest
Baca SelengkapnyaMKMK memutuskan Anwar Usman menyalahi etik dan dipecat sebagai ketua Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaEdy selaku pelapor berharap penyidik segera memeriksa Firli Bahuri bersama pengacaranya, Ian Iskandar selaku terlapor dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin juga menyinggung kaum muda, yang muda bukan soal usia namun kelakuan
Baca Selengkapnya