Ibu penganiaya siswa SMA 3: Anak saya juga korban
Merdeka.com - LS, ibu dari DW, terdakwa kasus penganiayaan hingga tewas adik kelasnya di SMA 3 Setiabudi, Jakarta, dalam kegiatan pecinta alam Sabhawana, mengatakan anaknya juga merupakan korban dari lemahnya pengawasan pihak sekolah. Sebelum kejadian itu terungkap, putranya pernah dianiaya oleh kakak kelasnya.
"Anak saya juga merupakan korban dalam kasus ini, kalau pengawasan dari sekolah berjalan dengan baik, maka kejadian ini tidak akan terjadi," kata LS di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (11/11).
Ketika penganiayaan itu berlangsung, tidak ada pembina dari sekolah yang mengawasi jalannya acara esktra kurikuler tersebut. Padahal, lokasinya cukup jauh dari sekolah.
"Padahal lokasinya jauh dari sekolah kan, harusnya ada pengawasan ekstra," ucapnya.
Kegiatan ekstra kurikuler Sabhawana tersebut, telah berlangsung selama 36 tahun, namun baru kali ini ada kejadian hingga menyebabkan korban tewas. Dia pun baru mengetahui putranya juga menjadi korban saat salah seorang siswa SMA 3 dilaporkan tewas.
"Saya juga baru tahu, ternyata dulu anak saya mengalami perlakuan yang sama," bebernya.
Namun, dia tambahkan, putranya tidak pernah bercerita mengenai peristiwa yang dialaminya. Dia menduga karena takut sekolah menutup kegiatan tersebut.
"Mungkin karena dia takut ya, takut dengan cerita, kegiatannya akan di tutup sekolah," lanjutnya.
Karena itu, dia mengatakan, putranya merupakan korban dari sistem yang ada di sekolah tempat ia belajar.
"Dengan ini kami harapkan menjadi pelajaran untuk kita semua," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski hanya diurus sang ayah, bocah tersebut terlihat terawat.
Baca SelengkapnyaTanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sang ayah yang bercita-cita menjadi bagian dari TNI sukses dicapainya. Bahkan, keduanya sama-sama menjadi perwira TNI.
Baca SelengkapnyaKejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaBukan karena tidak lulus sidang skripsi, ia menangis karena dosen pengujinya mirip ayahnya yang sudah tiada.
Baca SelengkapnyaKisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnya