Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hina Gus Mus, karyawan Adhi Karya langsung diberi SP3

Hina Gus Mus, karyawan Adhi Karya langsung diberi SP3 Syukuran 70 Tahun Gus Mus. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Adhi Karya tengah menjadi pergunjingan di dunia maya. Seorang karyawannya ketahuan berkata-kata tidak pantas saat menanggapi postingan KH Mustofa Bisri atau Gus Mus soal salat Jumat di jalan.

Postingan Gus Mus ini soal ramainya wacana sejumlah Ormas melakukan salat Jumat di jalanan di sela demo 2 Desember. Ini merupakan aksi lanjutan terkait kasus dugaan penistaan agama dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama.

"Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum'atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar. Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID'AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran. Kalau benar, apakah dalil Quran dan Hadisnya? Apakah Rasulullah SAW, para sahabat, dan tãbi'iin pernah melakukannya atau membolehkannya." begitu tiga postingan pertama Gus Mus, dalam akun Twitternya @gusmusgusmu pada 23 November lalu.

Rupanya tujuh postingan kultwit Gus Mus ditanggapi netizen beragam. Sampai ada yang berkata tak pantas seperti dilakukan Pandu Wijaya lewat akun Twitter @Panduwijaya yang merupakan karyawan PT Adhi Karya. Kini Pandu telah mengunci akunnya.

Ucapannya mendapat respons langsung dari Komisaris Utama Adhi Karya, Fadjroel Rachman. Fadjroel langsung meminta maaf pada Gus Mus lewat akun Twitter-nya @fadjroel.

"Atas nama pribadi dan @AdhiKaryaBUMN saya ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada @gusmusmu atas ucapan tak pantas karyawan kami," posting Fadjroel pada tanggal 24 November kemarin.

Permintaan maaf Fajdroel berbalas dengan ucapan bijak dari Gus Mus yang diposting lewat akun Facebook-nya sekitar 3 jam yang lalu.

"Saudara Fadjroel Rachman dan Adhi Karya BUMN dengan sungguh-sungguh memintakan maaf atas ucapan salah satu karyawannya. Maka dengan sungguh-sungguh saya menjawab: Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda."

Terpisah, Corporate Secretary PT Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata mengatakan, akibat perbuatannya karyawan bernama Pandu itu telah diberikan surat peringatan III.

"Yang bersangkutan sudah diberikan surat peringatan karena mengeluarkan pendapat pribadi dengan menggunakan atribut Adhi yang dampaknya mengganggu kinerja rekan-rekan yang lain, karena ini kan begitu viral," katanya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (25/11).

Meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf, kata Syahgolang, memberikan surat peringatan ini agar sebagai bentuk introspeksi.

"Sekaligus beristirahat sementara dan menjadi bagian dan pembinaan. Dan hari ini memang sedang tidak masuk karena istirahat itu tadi ya," sambungnya.

Pandu sendiri, sambungnya, merupakan karyawan kontrak dari Adhi Karya. Berkaca dari kasus ini, katanya, tentunya akan menjadi perhatian pihak perusahaan.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi
Harlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi

Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Imbau Pengurus Tidak Bawa Nama NU Saat Komentari Pilpres
Gus Yahya Imbau Pengurus Tidak Bawa Nama NU Saat Komentari Pilpres

Gus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.

Baca Selengkapnya
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Suciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc

Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim
Mengenal Sosok Gus Kikin, Cucu Pendiri NU yang Kini Jadi Ketua PWNU Jatim

Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).

Baca Selengkapnya
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan
1,6 Juta Saksi Disebar untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Partai Pendukung di Hari Pencoblosan

Sebanyak 1,6 juta lebih saksi akan mengawal suara Ganjar-Mahfud dan partai pendukung pada hari pencoblosan Pemilu 2024, 14 Februari nanti.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Kelakar Cak Imin Tak Menang Pilpres, Begini Reaksi Anies
Gus Yahya Kelakar Cak Imin Tak Menang Pilpres, Begini Reaksi Anies

Gus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Buka-bukaan Sumber Uang Dibagikan di Pamekasan dan Hubungan dengan Prabowo saat Diperiksa Bawaslu
Gus Miftah Buka-bukaan Sumber Uang Dibagikan di Pamekasan dan Hubungan dengan Prabowo saat Diperiksa Bawaslu

Bawaslu menanyakan sumber uang dan terkait acara apa membagikan uang tersebut.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Mutasi 38 Perwira Tinggi: Wakasad, 5 Pangdam hingga Danjen Kopassus
Panglima TNI Mutasi 38 Perwira Tinggi: Wakasad, 5 Pangdam hingga Danjen Kopassus

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melakukan mutasi pati TNI AD, AU dan AL.

Baca Selengkapnya
Protes Ketua KPU Saksi Dihadirkan Kubu Ganjar-Mahfud Pernah Jadi Saksi Partai NasDem
Protes Ketua KPU Saksi Dihadirkan Kubu Ganjar-Mahfud Pernah Jadi Saksi Partai NasDem

Saksi bernama I Gusti Putu Artha itu mengaku sudah mengundurkan diri sebagai saksi dari Partai NasDem.

Baca Selengkapnya