Hari kelima bencana Palu, aroma mayat menyengat seperti kota mati
Merdeka.com - Hari kelima operasi SAR tim Basarnas, aroma mayat menyengat menyelimuti kota Palu, Sulawesi Tengah. Kualitas udara pun sudah tidak sehat. Apalagi, tidak ada hujan turun pascagempa dan tsunami di Palu.
Kota Palu, memang menjadi salah satu wilayah mengalami kerusakan cukup parah, selain kabupaten Donggala dan kabupaten Sigi. Bangunan ruko dan rumah tinggal, luluh lantah dihantam tsunami.
Seperti sore tadi, tim Basarnas Balikpapan, sebagai salah satu dari 7 tim Basarnas dari berbagai daerah, mencium aroma mayat menyengat di tengah perjalanan penyisiran mereka, di sela tugas mengevakuasi jasad di balik reruntuhan bangunan.
"Baunya tajam banget. Iya, sudah A1 itu ada (ada jasad warga tertimbun reruntuhan bangunan ruko)," kata salah satu personel Basarnas sambil mengenakan masker, saat berbincang antar rekan di atas truk mereka.
Proses evakusi korban di Hotel Mercure Palu ©Basarnas Balikpapan
Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan Octavianto menerangkan, aroma menyengat di hari kelima ini, memang sudah tidak asing lagi. "Memang, kalau sudah hari kelima ini, aroma itu sudah menyebar dimana-mana," kata Octavianto, kepada merdeka.com, Rabu (3/10).
Octavianto menerangkan, kualitas udara di Palu, semakin menurun. "Udara sudah tidak sehat lagi. Tidak semua korban di bawah reruntuhan, bisa dikeluarkan. Karena, kemampuan personel terbatas hanya manual, menggunakan alat-alat sederhana," ujarnya.
Meski, lanjut Octavianto, alat berat sudah relatif banyak masuk kota Palu, namun belum di semua lokasi. "Karena kan putus akses di utara dan selatan (kota Palu)," ungkap Octavianto.
Proses evakusi korban di Hotel Mercure Palu ©Basarnas Balikpapan
Bagi tim Basarnas sendiri, mulai hari ini disterilisasi dengan cara divaksin usai bertugas di lapangan. "Karena udara dan lingungan sudah kotor. Air susah, dan tidak ada hujan. Bahkan, di posko Basarnas sendiri, sudah tercium aroma itu, mungkin terbawa angin. Aktivitas sudah seperti kota mati," terang Octavianto
Hari ini, tim Basarnas Balikpapan, bersama Basarnas Kendari, kembali menemukan 1 jasad laki-laki, di balik reruntuhan hotel Mercure Palu. Teridentifikasi, korban atas nama Ricardo, usia sekira 27 tahun. "Kami di tim 5 ada 25 personel, bertugas menyisir Palu sampai Donggala. Sudah ada 15 korban di kawasan pergudangan Palu Indah," kata komandan regu Basarnas Balikpapan, Syaiful Huda.
"Hambatannya, reruntuhan bangunan sangat besar dan material pergudangan, menghambat proses evakuasi," ujar Huda.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat wanita paruh baya itu pertama kali ditemukan warga sekitar yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi penemuan.
Baca SelengkapnyaMbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca SelengkapnyaSudah satu minggu banjir merendam kawasan itu namun air belum juga surut
Baca SelengkapnyaMemasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaBasuki meninjau lokasi terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Rabu (3/1) malam.
Baca Selengkapnya