Hamili warga, kepala dusun di Klaten dituntut mundur
Merdeka.com - Hardi (40) pria yang menjabat sebagai kepala dusun (Kadus) III, Desa Socakangsi, Kecamatan Jatinom Klaten, Jawa Tengah, dituntut mundur oleh warganya. Hardi yang sudah mempunyai istri sah, dituduh telah berbuat selingkuh dengan seorang warga bernama Sumiyati (45), hingga hamil.
Hari ini Senin (29/09) siang, warga Desa Socakangsi beramai-ramai mendatangi kantor Kecamatan Jatinom. Kepada Camat Jatinom, Anang Widjatmoko, warga mengajukan mosi tidak percaya. Mereka juga melayangkan sebuah surat petisi kepada camat Jatinom. Petisi tertanggal 28 September tersebut berisi pencabutan mandat yang pernah mereka berikan kepada Kadus III.
"Kami dulu pernah memilih Hardi menjadi kepala dusun, tapi sekarang kami cabut. Kelakuan Hardi yang berbuat serong kepada Sumiyati hingga hamil tidak bisa dijadikan contoh. Padahal ia masih mempunyai istri sah," ujar Seno, salah satu warga Desa Socakangsi .
Sebagai warga, ia merasa malu dengan perbuatan yang dilakukan Hardi. Ia dan warga lainnya meminta camat setempat mencabut mandat yang pernah diberikan. Mewakili warga lainnya, ia meminta pemerintah segera mencabut kewenangan Kadus III Desa Socokangsi.
Seno menyebut, perbuatan serong Hardi diketahui warga sejak 6 bulan lalu. Hingga saat ini wanita yang diselingkuhi tersebut sudah hamil 6 bulan. Selain itu, warga menilai Hardi juga lalai terhadap tanggungjawabnya. Karena hingga saat berita ini diturunkan, jabatan Kadus masih dipangkunya, akan tetapi sering tidak masuk dan sering menghilang.
Camat Jatinom Anang Widjatmoko saat dikonfirmasi wartawan mengatakan segera memproses laporan warga. Anang mengaku sudah mengetahui masalah tersebut, bahkan sudah berusaha menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan. Namun perundingan yang dilakukan selalu kandas, lantaran yang bersangkutan tidak pernah hadir dalam pertemuan.
"Kami akan segera berkonsultasi dengan Kepala Bagian Pemerintah Desa (Kabag Pemdes) Klaten untuk menemukan solusi yang tepat," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaSeorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.
Baca SelengkapnyaHasrat yang tak terbendung lantaran istri dibawa lari orang membuat Suwanto, nekat mencuri celana dalam wanita desa di Surabaya.
Baca SelengkapnyaKeterampilannya menjahit tak bisa dipisahkan dari masa kecilnya
Baca SelengkapnyaWanita ini mengaku sering mengunjungi makam tersebut ketika dirinya merasa lelah menjalani aktivitas kesehariannya.
Baca Selengkapnya