Hakim Kartini gagal menjadi Kartini
Merdeka.com - Kabar tak sedap datang untuk kaum hawa jelang peringatan Hari Kartini 21 April mendatang. Seorang hakim adhoc (nonaktif) yang kebetulan bernama Kartini divonis bersalah karena terbukti menerima suap dalam kasus korupsi APBD Kabupaten Grobogan.
Perempuan bernama lengkap Kartini Julianna Mandalena Marpaung itu diganjar hukuman delapan tahun penjara dan denda Rp 500 juta subsider lima bulan penjara.
Vonis itu lebih rendah dari tuntutan jaksa yakni 15 tahun penjara. Putusan dibacakan oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Semarang yang diketuai Ifa Sudewi, kemarin.
Menurut Ifa, Kartini terbukti bersalah melanggar pasal 12 huruf c Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001.
Beberapa hal yang memberatkan terdakwa, lanjut hakim, yakni perbuatan yang bersangkutan telah menjatuhkan citra dan wibawa hakim. "Mencoreng serta mencederai wibawa keadilan serta bertentangan dengan kode etik hakim," kata hakim seperti dikutip Antara kemarin.
Mendengar putusan tersebut, Kartini bersama penasihat hukumnya masih menyatakan pikir-pikir.
Hakim Kartini memang bukan perempuan pertama yang terbukti melakukan korupsi. Sebelumnya sudah ada Angelina Sondakh, anggota DPR yang pernah menjadi Putri Indonesia, Miranda Goeltom, mantan Deputi Gubernur Senior BI sekaligus guru besar FE UI, Nunun Nurbaetie, istri mantan Wakapolri Komjen (Purn) Adang Daradjatun dan Rosa Manulang, anak buah Nazaruddin.
Sebelumnya, hakim perempuan juga pernah terlibat korupsi. Dia adalah Imas Diana Sari yang terbukti menerima suap sebesar Rp 200 juta dalam kasus sengketa hubungan industrial PT Onamba Indonesia. Hakim adhoc itu sudah divonis 6 tahun penjara.
Raden Adjeng Kartini, kalau saja dia masih hidup saat ini, barangkali akan menangis. Perjuangannya mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan perempuan pada zaman kolonial, seolah diabaikan. Kehormatan yang diperjuangkan dulu kini sudah dijatuhkan dengan perilaku korup para perempuan yang katanya sudah setara.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semasa hidup, Kartini merupakan sosok pejuang wanita yang teguh memegang prinsipnya pada kebebasan wanita untuk mendapat haknya.
Baca Selengkapnyaj Raudhatul Jannah menyampaikan bahwa kesadaran dalam menjaga sumber kehidupan adalah kunci kelangsungan hidup.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang terkasih merupakan kondisi berat yang tak mudah untuk dilalui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Raden Adipati Djojoadiningrat mampu meyakinkan Kartini untuk mewujudkan bersama mimpinya membangun kesetaraan bagi kaum perempuan.
Baca SelengkapnyaSemasa hidup, Kartini pun banyak menuliskan kata-kata yang menginspirasi hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaIptu Hafiz Akbar menepis kesuksesan dirinya lantaran anak jenderal.
Baca SelengkapnyaGaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaGagah dan bikin pangling, tampaknya itu yang tergambar saat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencoba olahraga berkuda didampingi dua perwira.
Baca Selengkapnya