Gara-gara pos siskamling, 2 warga di Papua tewas dikeroyok
Merdeka.com - Dua warga BTN Organda, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin, dikabarkan tewas setelah diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang. Kasus pengeroyokan ini diduga terjadi karena para pelaku tak terima dengan pembangunan pos siskamling di kompleks tersebut.
"Tadi siang itu ada peristiwa, di mana ada sekelompok masyarakat menyerang dan menganiaya dua orang warga BTN Organda, di mana kedua korban datanya masih didalami," kata Kapolres Jayapura Kota, AKBP Jeremias Rontini kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin (8/6), seperti dilansir Antara.
Jeremias yang didampingi Sekda Kota Jayapura, RD Siahaya dan Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Yoyok Pranoyo mengatakan data sementara dari keterangan masyarakat, bahwa asal muasal peristiwa naas itu terjadi bermula dari adanya pendirian pos siskamling oleh warga BTN Organda di salah satu lokasi. Pendirian pos itu tidak diterima oleh warga tertentu yang diindikasikan yang melakukan penyerangan dan penganiayaan itu.
"Untuk sementara korban masih di RS Abepura, kami masih dalami kasus ini," kata AKBP Jeremias Rontini.
Sementara itu berdasarkan data lapangan yang dihimpun, dua warga BTN Organda yang tewas diserang dan dianiaya oleh sekelompok orang itu, salah satunya berprofesi sebagai Ketua RT bernama Fredrik dan Simon, tetangganya Fredrik. Sedangkan dua warga yang dilaporkan luka-luka, adalah Christofer Maradona dan Chris Wandadaya.
Olan, warga BTN Organda mengatakan penyerangan itu, terjadi sekitar pukul 14.30 WIT, di mana sekelompok massa yang kira-kira berjumlah 30 orang tiba-tiba menyerang dan menganiaya Ketua RT Fredrik dengan menggunakan kayu dan alat tajam. Simon, tetangganya Fredrik mencoba membantu setelah mendengar teriakan minta tolong.
"Tapi, Simon yang datang membantu hanya seorang diri sehingga ikut dikeroyok hingga terjatuh dan luka-luka. Simon dan Fredrik sempat dibawa ke RS Abe tapi kabarnya meninggal dalam perjalanan," katanya.
Pantauan di lapangan, aksi spontanitas warga BTN Organda tidak terhindarkan karena ada rekan-rekan mereka yang tewas akhir. Mereka akhirnya membakar sejumlah rumah yang diduga ditempati oleh kelompok penyerang itu.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaDi pedalaman Papua, ada pemandangan alamnya yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini sejumlah peristiwa gejolak kerusuhan kembali terjadi di tanah Papua.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca Selengkapnya