Ganjar: Industri Kreatif Bukan Cuma Karya, Tapi Aset Nasional
“Industri kreatif Indonesia sebetulnya punya masa depan yang luar biasa cerah," kata Ganjar.
“Industri kreatif Indonesia sebetulnya punya masa depan yang luar biasa cerah," kata Ganjar.
Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo melakukan pertemuan dengan pelaku industri kreatif di Cibinong pada Sabtu (22/07). Turut hadir dalam pertemuan tersebut, diantaranya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Wali Kota Bogor Bima Arya. Kemudian, Young Lex (Content Creator), Aldo Sianturi (Pegiat Musik Digital), Once Mekel (Musisi) dan banyak pelaku kreatif serta seniman lainnya.
Ganjar mengungkapkan bahwa dirinya merasa terhormat dapat berada di Bogor, dikelilingi oleh begitu banyak musisi, seniman, dan kreator yang menginspirasi dengan karya-karya yang sangat berarti bagi komunitas dan bagi negara karena mampu mempersatukan banyak orang.
Dia menyebut, masyarakat bisa belajar dari Korea Selatan yang maju memonetisasi budaya K-pop sejak 2014. Bukan hanya musik, tetapi juga film, kuliner, dan banyak lainnya. “Kalau Indonesia mau seperti Korea bisa nggak? Bisa. Tapi harus ada political will untuk mengangkat industri budaya, industri kreatif, khususnya di sisi politik anggaran dan aturan. Ingat kita punya 17 sub sektor di bawah industri kreatif,” sambung Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar meminta Indonesia harus berani bermimpi dan melihat ke depan, bagaimana budaya Indonesia bisa diekspor sampai ke negara lain, sebagaimana misalnya budaya Korea atau budaya Jepang merajai berbagai negara lain.
“Tata kelola industri kreatif nasional perlu diperkuat dan diperdalam. Karena menyangkut banyak hal, pelakunya, hasilnya, dan seterusnya. Kalau tata kelolanya tidak ada, maka pelakunya yang dirugikan, bahkan negara pun akan dirugikan karena tidak bisa mengoptimalkan pendapatan pajak dari sektor tersebut. Kalau tata kelolanya sudah ada, maka perlu kita perdalam agar dapat menjadi jawaban bagi peningkatan kesejahteraan para pelaku industri kreatif,” tegas Ganjar.
“Kalau karyanya musisi itu dihargai, kalau nasibnya itu terjamin atas karya yg mendapatkan penghargaan itu, maka musisi-musisi Indonesia dan atlet-atlet kita akan menjadi wajah Indonesia. Jadi saya mengajak kita untuk berpikir di luar kotak prestasi, di luar kotak royalti, tapi menempatkan musisi sebagai aset nasional yang bisa membawa multiplier effect yang kita perlukan untuk nama baik dan masa depan kita,” ujar Ganjar.
Menurutnya, Ganjar bisa mengkomunikasikan apa yang ada di dalam masyarakat, ide-ide, aspirasi dengan sangat artikulatif. Menurutnya, hal itu sangat penting, karena seorang pemimpin yang diharapkan adalah mereka yang bisa menyampaikan sesuatu, kemudian bisa dimengerti dan juga memeriksa segala sesuatunya agar bisa benar-benar dijalankan. "Kita berharap banget Pak Ganjar bisa mempercepat segala sesuatu yang sudah dimulai. Saya percaya, kalau Pak Ganjar itu memimpin, musik Indonesia akan sangat cerah," kata Once.
Langkah-langkah ini guna mendorong ekonomi kreatif di Indonesia semakin semarak.
Baca SelengkapnyaIdham mengaku 100 persen persen karyawan pabrik Menarina di Indonesia adalah warga negara asli Indonesia.
Baca SelengkapnyaSang cucu ini yang sampai saat ini meneruskan usahanya sekaligus menjabat Direktur Utama Sido Muncul.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni menilai industri kreatif menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pembangunan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia kasus kanker paru-paru banyak ditemukan pada usia produktif sekitar 40 tahun.
Baca SelengkapnyaBerbagai pelarangan soal industri hasil tembakau memberatkan industri kreatif dan periklanan.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, pemerintah akan memberikan predikat eksportir bereputasi baik.
Baca SelengkapnyaGanjar meyakini, Indonesia berpotensi jadi lumbung pangan dunia.
Baca SelengkapnyaKerja sama lintas sektor dan kemitraan sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya