FOTO: Penampakan Wajah Sungai Ciliwung Nyaris Kerontang, Batuan Cadas Bermunculan
Volume air Sungai Ciliwung terus menyusut di tengah musim kemarau yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Volume air Sungai Ciliwung terus menyusut di tengah musim kemarau yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Meski tak sepenuhnya mengalami kekeringan, sejumlah titik di sungai Ciliwung masih terdapat aliran air dengan kedalaman yang dangkal.
Terlihat batuan-batuan cadas yang besar di aliran sungai Ciliwung.
Bisa dibayangkan betapa besarnya batuan cadas itu bila dibandingkan dengan manusia yang sedang berdiri di tengah aliran Ciliwung yang surut itu.
BMKG memprediksi musim kemarau tahun 2023 di Indonesia, puncaknya akan terjadi pada bulan Juli-Agustus.
Baca SelengkapnyaKondisi ini tak lepas dari debit air di Bendungan Katulampa yang juga berkurang. Bahkan, tinggi aIr di Katulampa masih berada 0 cm sejak awal Juni 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSementara pada musim kemarau ini, aliran di Bendungan Cibeet menjadi tumpuan warga untuk mencuci pakaian hingga mandi.
Baca SelengkapnyaMengeringnya areal persawahan ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang memicu musim kemarau panjang dan terlambatnya awal musim hujan.
Baca SelengkapnyaPanasnya suhu udara belakangan ini dipicu oleh fenomena El Nino yang membuat musim kemarau sangat kering dan permulaan musim hujan terlambat.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaPara nelayan mengaku ikan semar tangkapannya semakin melimpah di tengah fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaSampah merupakan salah satu isu lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian serius, terutama yang menumpuk di sungai.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino membuat musim kemarau di Indonesia berlangsung lebih panjang dari biasanya.
Baca Selengkapnya