Foto Novi Amelia beredar, anggota DPR kecam Polri
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari menyesalkan beredarnya foto-foto tidak senonoh Novi Amalia yang diambil selama berada dalam pengawasan kepolisian. Menurutnya, beredarnya foto-foto tersebut mengindikasikan bahwa pengawasan tehadap pengemudi setengah telanjang itu amat lemah.
"Bahkan sangat mungkin foto-foto tersebut diambil sendiri oleh para aparat kepolisian mengingat merekalah yang punya akses langsung terhadap tahanan tersebut," kata Eva di Jakarta, Selasa (16/10).
Menurut politikus PDIP itu, sebagai lembaga utama penjaga HAM rakyat, maka sangat aneh kalau dalam pengamanan tahanan, perempuan di lingkungan tahanan Polri justru mengalami pelecehan seksual.
"Polisi nyata tidak mengintegrasikan perspektif HAM perempuan dalam menjalankan tupoksinya. Sepatutnya Polri paham bahwa sebagai manusia, perempuan berhak dilindungi dari pelecehan dan dijaga martabatnya oleh para penyidik Polri tersebut," ujar dia.
Eva mengatakan, yang lebih memprihatinkan adalah Novi Amalia belum sepenuhnya sadar dari pengaruh obat-obatan sehingga berhak atas perlindungan berlapis, termasuk dijaga kehormatannya.
"Adalah ironis, jika yang bersangkutan justru jadi obyek tontonan dan pelecehan seksual," ujar dia.
"Saya menuntut Polri melakukan penyidikan atas pelaku pengambilan foto (dan mengedarkannya). Karena hal tersebut sudah tergolong cyber-crime. Pelaku dan perilaku pembiaran tersebut harus diproses lembaga etik Polri dan diproses hukum," tegas mantan aktivis perempuan ini.
Eva juga menuntut agar Unit narkoba bersama Polsek Tamansari mengatur agar Novi diawasi oleh para Polwan demi memastikan tidak ada pelecehan selama fotomodel itu menjadi tahanan.
"Lebih dari itu, kasus pelecehan terhadap Novi ini harusnya membuka mata Kapolri betapa isu diskriminasi gender merupakan problem serius di tubuh Polri. Sepatutnya Kapolri segera menandatangani PerKap Kesetaraan gender yang sudah beberapa bulan diabaikan Kapolri/Wakapolri untuk dilegalisasi," ujar dia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menantu Ketua MPR ini foto dengan Kabareskrim Komjen Wahyu Widada
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaJaga netralitas selama Pemilu 2024, TNI ingatkan anggota untuk tak coba foto dengan pose yang kontroversial. Seperti apa saja?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebanyak 446.219 prajurit TNI dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi Pemilu 2024 di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaRatusan takjil gratis itu dibagikan kepada pengendara yang tak mempunyai waktu berbuka di rumah karena terjebak kemacetan.
Baca SelengkapnyaKasus ini berawal dari laporan korban yang menjalin hubungan dan karena ada masalah minta putus.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca SelengkapnyaBerikut momen haru seorang polisi peluk foto sang Ibu yang telah tiada saat sudah sukses.
Baca SelengkapnyaPolisi menjerat pelaku dengan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana
Baca Selengkapnya