Duit Kernel Oil untuk suap Rudi atas persetujuan Widodo

Merdeka.com - Trader (makelar) minyak mentah Widodo Ratanachaitong nampaknya tahu aliran duit suap buat mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, berasal dari salah satu perusahaan yang ditanganinya, Kernel Oil Private Limited. Menurut kesaksian Direktur Keuangan KOPL, Prima Hasyim Karsidik, uang sejumlah SGD 200 ribu dan USD 900 ribu untuk Rudi itu atas persetujuan Widodo langsung.

Prima hari ini bersaksi dalam sidang Komisaris PT Kernel Oil Indonesia sekaligus terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kegiatan di lingkungan SKK Migas pada 2012 sampai 2013, Simon Gunawan Tanjaya.

"Pencairan USD 200 ribu, USD 300 ribu, dan USD 400 ribu itu dari persetujuan Pak Widodo langsung," kata Prima saat bersaksi dalam sidang Simon, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (11/11).

Menurut Simon, Widodo adalah Komisaris Utama Kernel Oil Pte. Ltd. Simon yang dianggap sebagai tangan kanan Widodo di Indonesia pun tidak bisa mencairkan uang jika tanpa sepengetahuan dan persetujuan Widodo.

"(Uang) yang kecil pun harus ada persetujuan pak Widodo, melalui Simon," ujar Prima.

Menurut Prima, proses pencairan uang itu melalui bagian akunting Kernel Oil Indonesia, lalu diserahkan kepada dia. Setelah disetujui, baru diberikan lalu kepada Simon.

Prima mengatakan, Widodo memiliki rekening di tiga bank, yakni BCA, BRI, dan Bank Mandiri.

"Tapi lebih sering menggunakan (rekening) Mandiri," lanjut Prima.

Dalam berkas dakwaan Simon, Rudi diduga menerima suap Rp 12 miliar dari trader (makelar) minyak Widodo Ratanachaithong sebanyak empat kali, yakni SGD 200 ribu, USD 200 ribu, USD 300 ribu dan USD 400 ribu. Tiga duit suap pertama diduga buat memenangkan perusahaan Fossus Energy Private Limited yang dibawa Widodo dan mengubah kargo kondensat (gas cair) Senipah bagian negara. Sementara sogokan terakhir ditujukan supaya Rudi memundurkan tenggat waktu lelang sampai 14 Agustus.