Dua kelompok pemuda di Pasaman Barat terlibat tawuran
Merdeka.com - Perkelahian dua kelompok pemuda pada dua kampung di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) kembali terjadi. Akibatnya, lima orang pemuda mengalami luka berat dan mendapat perawatan di rumah sakit (RS) setempat, Kamis (5/6).
"Kejadian itu memang benar dan saat ini kami sedang melakukan penyelidikan," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolse) Kinali, AKP Ferdi Dakio di Simpang Ampek, seperti dikutip dari Antara, Kamis (5/6).
Dia mengatakan perkelahian itu diduga karena ada kesalahpahaman antara kedua kelompok. Kedua kelompok pemuda itu saling serang dengan senjata tajam. Akibatnya, kedua belah pihak mengalami luka berat, karena bacokan senjata tajam samurai, pisau dan benda tumpul lainnya.
Lima orang korban hingga berita ini ditulis masih dirawat di RSUD Jambak Pasaman Barat karena luka berat. Perkelahian itu terjadi tepatnya di Kampung Jambu Kecamatan Kinali Pasaman Barat Kamis (5/6) dini hari bertempat di rumah Supra Yanton (26) Kinali. Dia menjelaskan kejadian berawal pada Rabu (4/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Ayu (karyawan kafe milik Supra Yanton) di hubungi melalui telepon genggam oleh Egon agar datang ke Muara Binguang.
Kemudian Ayu pergi dengan menggunakan sepeda motor milik Supra Yanton, sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah itu Ayu menelepon Supra Yanton dia tidak bisa pulang karena dihalang-halangi oleh Egon serta ban sepeda motor yang digunakannya dikempeskan.
Kemudian Supra Yanton menyuruh temannya, Aldi Febrianto untuk menjemput Ayu dengan sepeda motor. Setelah Ayu sampai di rumah dengan kondisi ban sepeda motor kempes, Supra Yanton menghubungi Egon sehingga terjadi pertengkaran mulut melalui telepon. Lalu sekitar pukul 23.00 WIB, datang Guslan dan tiga orang temannya ke rumah Supra Yanton.
Saat itu terjadi keributan antara Supra Yanton dengan Guslan. Setelah itu Guslan keluar dan tiba-tiba datang kawan-kawan Guslan sekitar 20 orang yang langsung menyerang menggunakan senjata tajam serta melempari rumah Supra Yanton dengan batu.
Situasi menjadi kacau, pihak Supra Yanton yang berjumlah empat orang melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam yang berujung bentrok fisik baik menggunakan tangan kosong maupun senjata tajam dan tumpul.
Akibat kejadian tersebut beberapa orang dari kedua belah pihak mengalami luka robek atau sayatan akibat benda tajam dan tumpul. Adapun korban dalam kejadian tersebut yakni dari kelompok Kampung Pisang korbannya bernama Egon (32) dengan kepala samping kiri luka robek dan telapak tangan kiri luka robek.
Korban kedua Ijon (30)dengan leher samping kanan robek, kepala atas luka robek pergelangan tangan kiri luka sayat dan tangan kiri luka sayat.
Sementara dari kelompok Kampung Jambu korbannya Aldi Ferbriyanto (23) dengan kondisi lengan sebelah kanan luka robek. Korban kedua adalah Sobris (21) dengan luka tusuk pinggang kiri. Korban ketiga dari Kampung Jampu, Isaf (28) dengan Luka robek jempol kanan.
Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jambak Pasaman Barat untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. Akibat kejadian tersebut terdapat pula kerusakan pada beberapa kaca jendela bagian depan rumah milik Supra Yanton yang pecah.
Kerugian lain adalah pecahnya seluruh kaca dan kempesnya seluruh ban satu unit mobil Daihatsu Feroza dengan nomor polisi BA 1722 RB milik Egon. Dia menyebutkan dugaan penyebab kejadian itu Ayu adalah bekas karyawan kafe milik Egon yang sekarang bekerja di kafe milik Supra Yanton.
Diduga Egon merasa tidak senang dengan kepindahan Ayu ke kafe milik Supra Yanton. Egon berusaha agar Ayu kembali bekerja padanya dengan cara menelepon dan menghalang-halangi untuk pulang serta mengempeskan ban sepeda motor.
Selanjutnya Supra Yanton tidak terima atas perbuatan Egon yang telah mengempeskan ban sepeda motornya dan kemudian menghubungi Egon melalui telepon seluler. Kemudian terjadilah pertengkaran mulut antara Egon dengan Supra Yanton.
Diduga Egon memprovokasi Guslan dan rekan-rekan dengan mengatakan jika Supra Yanton telah menantang Guslan untuk berkelahi.
Kemudian Guslan mendatangi rumah Supra Yanton. Saat berada di dalam rumah tersebut, terjadi keributan yang berakhir dengan perkelahian yang menggunakan senjata tajam dan tumpul. "Hingga saat ini situasi sudah aman dan kita masih melakukan penyelidikan lebih jauh," sebutnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPelaku tega membunuh istrinya dan membiarkan mayat membusuk di dalam kontrakan.
Baca SelengkapnyaLama menjalani hubungan, membuat pria ini mendapat reaksi tak terduga dari keluarga mantan saat menghadiri pernikahan sang cewek tercintanya dengan pria lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaDN gelap mata mengetahui mantan istrinya AG (24) akan menikah lagi. Dia menikami wanita itu hingga terluka parah sedangkan calon suaminya FR (30) tewas.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaKedua perempuan ini meninggal dengan selisih waktu hanya 2 bulan saja.
Baca Selengkapnya