Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ditolak tiga rumah sakit, ketua RT di Bogor meninggal dunia

Ditolak tiga rumah sakit, ketua RT di Bogor meninggal dunia Ilustrasi Pasien. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Diduga karena lambannya penanganan medis akibat tiga rumah sakit yang didatanginya menolak untuk melakukan perawatan intensif, Udin Syahrudin (47) Ketua RT 06/08, Kampung Kedunghalang Talang, Kelurahan Kedunghalang, Bogor Utara, Kota Bogor meninggal dunia di Rumah Sakit Islam Bogor, Senin (29/02) petang.

Informasi diperoleh menyebutkan, peristiwa penolakan oleh pihak RSUD hingga akhirnya berujung maut yang memang kerap terjadi bagi pasien keluarga miskin (gakin) maupun pemegang Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada pukul 01.00 WIB.

"Saya juga bingung kenapa tidak diambil tindakan dulu oleh dokter jaga Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Kota Bogor, padahal kondisi suami saya sudah lemas karena sebelumnya sempat ditolak juga di Rumah Sakit swasta di Jalan Pajajaran. Mereka langsung mengarahkan sebaiknya di bawa ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM)," kata Tenny (42) istri almarhum saat ditemui di rumah duka, Selasa (1/3).

Lebih lanjut dia menuturkan, almarhum sebetulnya tidak memiliki riwayat jantung. Bahkan beberapa jam sebelum dibawa ke RS Mulia di Jalan Pajajaran, sempat dirawat satu hari di RS Family Medical Centre, Jalan Raya Bogor-Jakarta, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

"Setelah itu dokter mempersilakan pulang. Satu hari kemudian kambuh lagi, dadanya tiba-tiba nyesek dan dibawa ke RS Mulia di Jalan Pajajaran, tapi dokter di rumah sakit itu tanpa memeriksa lebih jauh, hanya menyarankan suami saya yang sudah lemas itu harus segera dirawat di ruang ICU, saat itu juga kita bawa ke RSUD Kota Bogor," ujar ibu anak satu itu.

Hal senada diungkapkan, Tina (39) adik Tenny yang ikut mengantar almarhum beberapa saat sebelum meninggal dunia. "Iya kita perempuan semua yang mengantar. Yang paling mengenaskan dan sakit hati yakni sikap petugas keamanan dan dokter jaga Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM). Baru juga sampai masuk gerbang, pihak petugas keamanan dan dokter jaga bilang pasiennya jangan dulu diturunkan dari mobil," ujarnya.

Mereka sekeluarga bingung, kenapa almarhum sebelum meninggal yang memang kondisinya sudah sekarang dan harus mendapatkan penanganan intensif, malah mendapatkan perlakuan tak manusiawi. "Padahal almarhum itu peserta BPJS kelas 2. Tiga rumah sakit yang menolak itu alasannya penuh. Seharusnya sebelum mereka menolak secara halus dengan dalih ruang penuh, lakukan tindakan," ungkapnya.

Menurutnya, Rumah Sakit Islam Bogor tempat pasien akhirnya mendapatkan perawatan intensif hingga mengembuskan napas terakhir mau menerima, setelah pihak keluarga pasien yang mengantar mengaku bukan peserta BPJS. "Di RS Islam Bogor itupun kita mendaftar dan akhirnya mau ditangani setelah kita bilang pasien umum (bukan pasien BPJS). Nggak tahu juga kalau awalnya bilang peserta BPJS, mungkin mendapat perlakuan sama," keluhnya.

Hingga jasad almarhum dikuburkan, pihak keluarga belum mengetahui persis penyebab pasti atau hasil diagnosis dokter bahwa almarhum mengidap penyakit jantung. "Sebelumnya nggak keluhan atau riwayat sakit jantung. Kami sangat menyayangkan, sikap beberapa rumah sakit, khususnya RSUD dan RSMM yang notabene milik pemerintah malah memperlakukan pasien yang sudah dalam kondisi lemas (sekarat). Ke mana sisi kemanusiaannya. Selain karena memang sudah takdir tapi ini karena abai atau lalainya pihak rumah sakit," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Humas RSUD Kota Bogor Okto Muhammad Ikhsan saat dikonfirmasi, membantah pihaknya menolak hanya karena pasien adalah peserta BPJS Kesehatan. "Yang jelas bukan karena BPJS, nanti saya coba cek dulu ke pihak IGD RSUD, dan saya minta detail identitas almarhum," jelasnya.

Lebih lanjut pihaknya berkilah bahwa, pasien sebetulnya sempat ditangani dokter jaga ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). "Pasien sempat diperiksa dokter IGD Shift malam, rujukan dari RS Mulia dan sudah diberikan obat ISDN. Saat itu (almarhum) kondisinya sadar penuh, tanda-tanda vital dalam batas normal, keluhan nyeri ulu hati dan EKG batas normal. Sudah diberikan 02 nasal di IGD, karena ruang penuh dan kondisi pasien stabil maka pasien dirujuk lagi saran ke RS terdekat," tandasnya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI
31 Rumah di Ciangsana Bogor Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki waktu 14 hari melakukan asesmen rumah warga yang rusak.

Baca Selengkapnya
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus
BPBD dan KemenPUPR Siapkan Kolam Rentesi untuk Atasi Banjir Kudus

Air yang menggenang di bagian selatan Kudus akan diarahkan ke kolam retensi.

Baca Selengkapnya
Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal
Kelelahan hingga Pingsan dan Dilarikan ke Rumah Sakit, Anggota KPPS di Garut Meninggal

Seorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres

Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia

Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.

Baca Selengkapnya
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu
Jakarta Diguyur Hujan Deras Sejak Malam, Ini Titik-Titik Banjir di Hari Pencoblosan Pemilu

BPBD melaporkan sejumlah wilayah terdampak banjir akibat hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota semalam.

Baca Selengkapnya
Sekelompok Orang Berbaju Ormas Mengamuk di Puskesmas Kabupaten Bogor
Sekelompok Orang Berbaju Ormas Mengamuk di Puskesmas Kabupaten Bogor

Polres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.

Baca Selengkapnya
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.

Baca Selengkapnya
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Kesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).

Baca Selengkapnya