Disiksa, gaji tak dibayar, TKI ini pulang ke rumah jadi gila
Merdeka.com - Miris. Dua Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Pesanggrahan, Kecamatan Sengaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini berubah menjadi gila setelah pulang kerja jadi TKI di Jordania. Mereka adalah Sari (35) dan adiknya, Kokom (26). Karena gila, keduanya pasung dengan rantai.
Menurut Jejen Nurjanah, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) wilayah Jabar, dari informasi yang diperoleh SBMI, kedua kakak beradik itu sering disiksa oleh majikannya. Sari sering dipukul oleh kayu saat membuat adonan roti dengan alasan tidak jelas.
"Bahkan, Kokom yang tahu kondisi kakaknya tidak surut niatnya menyusul menjadi TKW ke Jordania. Dan ternyata nasibnya sama, Kokom juga mendapatkan siksaan dan pulang dalam kondisi sakit jiwa ke rumahnya," kata Jejen kepada Antara, Rabu (17/4).
Kakak beradik ini menjadi TKW dalam waktu berbeda. Sari berangkat pada 2003 dan pulang 2006. Sementara Kokom berangkat 2008 pulang 2010. Keduanya saat pulang sudah dalam kondisi sakit jiwa, hanya diantar tukang ojek ke rumah.
Selain sering disiksa majikan, Jejen melanjutkan, gaji kakak beradik ini selama bekerja juga tidak dibayar sepeserpun oleh majikan. Untuk mendapatkan haknya, keluarga dan SBMI terus berupaya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dan Kementerian Luar Negeri RI.
Sayang sampai kini hak mereka belum juga dipenuhi. Bahkan perusahaan penyalur tenaga kerja yang memberangkatkan keduanya terkesan lepas tangan dengan kondisi korban saat ini. "Kasus ini menambah panjang penderitaan pahlawan devisa asal Sukabumi. Sejak 2007 silam ada 562 laporan masuk ke kami tentang permasalahan TKI," terangnya.
Sementara itu Camat Sagaranten, Tamtam Alamsyah mengatakan Sari sempat di rantai oleh keluarga karena sering mengamuk. Bahkan kini kaka beradik itu dipisahkan. Sebab bila disatukan sering bertengkar.
Untung kondisi keduanya sekarang sudah mulai membaik, tetapi belum bisa diajak bicara. Jika kambuh mereka kembali mengamuk, merusak barang milik keluarga.
Tamtam melanjutkan, kaka beradik ini berasal dari keluarga miskin, sehingga seluruh pengobatan jiwa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Dia berharap dengan pengobatan rutin ini, keduanya bisa kembali normal.
"Kami dari pihak kecamatan sudah membuat program bagi keduanya, agar nanti bisa mengikuti pelatihan kerja jika sudah sehat lagi dan disalurkan bekerja di Kabupaten Sukabumi," tuturnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ida bilang ada perusahaan yang membayar THR lebih besar dari ketentuan.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaKeluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa sakit dan nyeri di kaki mungkin muncul ketika berdiri seharian. Ikuti cara ini untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi sejak tahun lalu dan keluarga baru mengetahuinya sekarang
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaMenurut Haris, Firli Bahuri sempat membalas pesan tersebut, hanya saja langsung dihapus.
Baca SelengkapnyaKisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca SelengkapnyaEnteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca Selengkapnya