Diminta Cabut Bebas Visa WN China, Yasonna Pikirkan Hubungan Diplomatik
Merdeka.com - Menteri Hukum dan Ham Yasonna Laoly mengatakan pemerintah perlu mengkaji permintaan untuk mencabut kebijakan bebas visa bagi warga negara China yang akan ke Indonesia. Menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan hubungan diplomatik dengan China.
Permintaan itu disampaikan DPR menyusul merebaknya wadah virus corona yang berasal dari Kota Wuhan, China. Virus ini diketahui memang telah menyebar di berbagai negara.
"Ada permintaan itu (tetapi) harus selektif juga. Nanti kita bicarakan secara spesifik. Kan tidak semua daerah terimplikasi. Nanti kita harus pikirkan juga hubungan-hubungan diplomatik," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (28/1).
Politisi PDIP itu berharap pemerintah China dapat segera mengatasi penyebaran virus corona. Di sisi lain, Yasonna memastikan bahwa pemerintah terus mengupayakan agar virus tersebut tak masuk ke Indonesia.
Salah satunya, dengan memperketat pengawasan bagi warga negara China yang masuk melalui imigrasi bandara ataupun pelabuhan. Yasonna menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Tadi sudah rapat dengan Menko PMK. Semua kementerian dan lembaga menangani. Jadi imigrasi kami berkoordinasi dengan Kemenkes soal itu," jelas dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Charles Honoris minta pemerintah melakukan pencegahan virus Corona secara sistematis. Salah satunya mencabut visa bebas warga negara China jika berkunjung ke Indonesia.
"Tidak hanya sekadar memperketat pintu masuk bandara, pelabuhan atau menerbitkan travel advice buat WNI, tetapi juga memberlakukan kembali visa kepada WN China yang ingin berkunjung ke Indonesia," ujar Charles, Senin (28/1/2020).
Dia menyebut, dengan pemberlakuan kembali visa kunjungan bagi WN China setelah dibebaskan pada 2015, pemerintah bisa memperketat masuknya warga dari wilayah-wilayah terdampak Corona di China. Seperti dari Kota Wuhan dan sekitarnya secara lebih intensif.
"Tidak sekadar mengandalkan thermo scanner di bandara atau pelabuhan," ucap Charles.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibat kebiasaan ini sering membuat jadwal penerbangan di China delay.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaSudah seharusnya Indonesia adaptif dalam melihat pergeseran perilaku wisatawan global.
Baca Selengkapnya