Dapat ancaman FUI, Kampus Sanata Dharma batalkan seminar LGBT
Merdeka.com - Menyusul menyebarnya broadcast melalui BBM tentang ancaman pembubaran seminar tentang LGBT yang akan diselenggarakan oleh BEM Fakultas Psikologi Sanata Dharma, pihak kampus berinisiatif membatalkan seminar yang rencananya akan digelar pada tanggal 27 September mendatang.
Kepala Humas Sanata Dharma, Aquelina Yunaeni Mariati mengatakan pihak telah membatalkan rencana seminar tersebut. Menurutnya, beberapa waktu lalu setelah menyebar ancaman tersebut, pihak rektorat didatangi pihak kepolisian dan meminta agar seminar tersebut dibatalkan.
"Betul kami sudah batalkan, kemarin kami didatangi kepolisian terkait seminar tersebut dan meminta kami untuk membatalkan," kata Aquelina saat ditemui di kampus Sanata Dharma, Rabu (17/09).
Meski demikian, Aquelina tidak mengetahui secara persis apa alasan dari pihak kepolisian meminta seminar tersebut dibatalkan.
"Saat itu saya tidak bertemu langsung, jadi saya tidak tahu apa alasan dari pihak kepolisian," ujarnya.
Aquelina pun mengaku pihak dekanat Fakultas Psikologi masih mendiskusikan tentang pembatalan seminar tersebut. Dia juga menegaskan kasus pembatalan seminar tersebut kini diambil alih oleh pihak dekanat.
"Pihak dekanat sedang mendiskusikannya, yang jelas soal seminar itu kini diambil alih dekanat bukan lagi urusan mahasiswa," tegasnya.
Sementara itu mengenai pembatalan, FUI sendiri belum mengetahui. Saat dikonfirmasi kepada perwakilan FUI, Muhammad Fuad, pihaknya belum mengetahui pembatalan diskusi tersebut.
"Saya belum dengar pembatalan dari pihak kampus, saya malah dapat informasi dari anda, kalau memang dibatalkan bagus," jelas Fuad.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.
Baca SelengkapnyaAde Ary menambahkan alasan penundaan karena di hari yang sama sudah terjadwal ada agenda atau kegiatan yang lain di kampus.
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelecehan yang dilakukan terlapor ETH telah membuat korban RZ mengalami trauma.
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaSejauh ini yang terdeteksi oleh pihak kepolisian baru dua korban.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaRektor UP nonaktif datang didampingi penasihat hukumnya Faizal Hafied.
Baca Selengkapnya