Dana JLS distop, Pemprov Jatim korbankan Rp 500 M sebagai ganti
Merdeka.com - Pemprov Jawa Timur ambil alih proyek Jalur Lintas Selatan (JLS), karena pemerintah pusat menghentikan pendanaan mega proyek itu di provinsi paling timur Pulau Jawa ini. Sehingga, mau tidak mau, Pemprov Jawa Timur harus merogoh kocek Rp 500 miliar dari anggaran APBD untuk membiayai proyek prestisius itu.
Hal ini sempat diungkap Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Untuk tahun ini, kata orang nomor satu di Jawa Timur itu, pusat tidak mengucurkan dana untuk pembangunan JLS di Jawa Timur.
"Dana proyek JLS sudah tidak dikucurkan lagi tahun ini oleh pusat. Sehingga, seluruh pembiayaan didanai APBD Jatim. Tahun sebelumnya masih (dana proyek masih dikucurkan)," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Selasa (19/8).
Saat ini, diakui Soekarwo, dana proyek tahun lalu yang dikucurkan dari pemerintah pusat, masih tersisa. "Itupun nilainya sangat rendah, tapi masih cukup untuk perbaikan jembatan saja. Bukan untuk pembangunan JLS secara keseluruhan," ungkap gubernur yang disapa Pakde Karwo itu.
Mantan Sekdaprov Jawa Timur ini, mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan pemerintah pusat menghentikan dana untuk proyek JLS di Jawa Timur tersebut.
Namun, informasi yang diterima pihak Pemprov Jawa Timur, penghentian dana dari pusat itu, karena banyak dialihkan ke provinsi lain seperti untuk perbaikan jalan di Trans Sumatera atau Kalimantan.
Meski Pemprov Jatim tidak bisa berbuat banyak saat dihentikan pendanaan itu. Namun, upaya negoisasi terus dilakukan agar proyek JLS tetap bisa berlangsung sesuai keinginan masyarakat Jatim.
"Tidak apa-apa. Proyek tetap jalan terus. Ini untuk memperlancar jalur perekonomian Jawa Timur, khususnya daerah Malang dan sekitarnya sampai Pacitan," katanya pasrah.
Sementara itu, lantaran tidak ada biaya proyek dari pemerintah pusat, masih kata Pakde Karwo, APBD Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp 500 miliar, yang dibagai beberapa tahapan.
"Itu untuk perbaikan dan pelebaran jalan yang awalnya hanya enam meter menjadi tujuh meter. Dengan begitu, kendaraan bisa leluasa," pungkas dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta menetapkan enam tersangka korupsi pengelolaan Dana Pensiun Bukit Asam tahun 2013 sampai 2018 dengan kerugian negara Rp234 miliar.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan pembangunan 10 ruas jalan dan 1 jembatan dengan total panjang 50,9 kilometer telah diselesaikan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sinar Mas Land menggelontorkan modal hingga Rp100 miliar di awal pembangunan Stasiun TOD Jatake.
Baca SelengkapnyaSelain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir jalan rusak di Solo-Purwodadi, Jawa Tengah yang bertahun-tahun
Baca SelengkapnyaIndikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya